jpnn.com - Mendapat protes dari empat tim pabrikan, Aprilia, Suzuki, Honda dan KTM, terkait pengaplikasian komponen aerodinamika sehingga Ducati dianggap telah melanggar regulasi, namun akhirnya Ducati dinyatakan tidak bersalah atas hal tersebut.
Protes tersebut dilayangkan empat pabrikan bermula pada seri pembuka MotoGP 2019 di Qatar. Di mana, Ducati dituduh telah menggunakan komponen aerodinamika di swingarm Desmosedici GP19, yang mana langkah tersebut dianggap telah melanggar regulasi MotoGP, karena dimanfaatkan untuk meningkatkan aerodinamika.
BACA JUGA: Ducati Diavel 1260 Model 2019 Semakin Dewasa
BACA JUGA: Kemenangan Ducati di Seri Pembuka MotoGP 2019 Tersandung Protes
Merasa tersudut, Ducati pun tak diam saja dan mengajukan protes balik. Menurut bos tim Ducati, Gigi Dall'Igna, protes keempat tim pabrikan tersebut sama saja dengan meragukan aturan dari FIM dalam hal ini kepemimpinan Danny Aldridge selaku Direktur Teknis.
BACA JUGA: Kemenangan Ducati di Seri Pembuka MotoGP 2019 Tersandung Protes
Terjadi perdebatan alot, kasus berlanjut hingga meja Pengadilan FIM di Geneva untuk pengajuan banding dari 4 pabrikan tadi.
Permohonan banding dari Honda, Suzuki, Aprilia dan KTM dinyatakan memenuhi persyaratan. Tapi, hasil dari pengadilan tersebut menyatakan bahwa Ducati tidak terbukti melakukan perangkat ilegal di luar ketentuan teknis MotoGP.
BACA JUGA: Jokowi Jamin Infrastruktur Penunjang MotoGP Mandalika 2021
Dalam keputusan tertulisnya, kemarin (26/3), FIM menolak protes terhadap Ducati. Artinya, permohonan untuk membatalkan kemenangan Dovizioso juga pupus. Selain itu, Ducati juga tetap boleh menggunakan aero kit pada balapan selanjutnya.
Tentu saja, keputusan ini tidak menyenangkan bagi pihak pelapor. Meski begitu, Honda dan tiga tim lainnya masih diperkenankan mengajukan banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga di Lausanne, Swiss dalam 5 hari ke depan. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Jadinya Rossi dan Hamilton Bertukar Tunggangan?
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha