jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar (PG) Priyo Budi Santoso mempersoalkan proses aklamasi Airlangga Hartarto sebagai ketua umum PG yang hanya lewat rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PG.
Dia mengaku sangat menghormati Airlangga dan menganggapnya sangat layak sebagai pemimpin partai bahkan nasional.
BACA JUGA: Airlangga Disarankan Mundur Dari Menteri Perindustrian
"Tapi, apakah aklamasinya harus dipaksakan lewat jalan pintas seperti ini, hanya lewat rapat pleno DPP (PG)? Rapimnas & Munaslub hanya tinggal pengesahan?" kata Priyo, Jumat (15/12).
Priyo khawatir ini langkah yang berisiko dan menjadi lubang delegitimasi di tengah upaya membangun PG yang solid.
BACA JUGA: Airlangga Terpilih Aklamasi Jadi Bukti Kelihaian Jokowi
"Saya anjurkan Golkar tetap mempertahankan mekanisme demokratis, berkompetisi secara sehat, buka pintu lebar-lebar siapa pun figur yang ingin maju," katanya.
Karena itu, Priyo menyarankan tidak perlu ada penghalangan atau cara-cara berlebihan yang bisa berakibat fatal dan berisiko.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Akui Masih Ada Peluang Dirinya jadi Cagub
"Setelah itu semua, terhadap siapa pun yang terpilih punya legitimasi yang kuat, dihormati dan dipatuhi," jelasnya.
Priyo mengklaim kaget sebagai orang lama berkecimpung di jenjang partai, karena rapat pleno DPP sudah memutuskan pengganti ketum dan tinggal pengesahan di rapimnas dan munaslub dengan calon tunggal.
"Rapat pleno DPP punya kewenangan termasuk usulkan PAW pengurus, tapi khusus untuk penggantian ketum di tengah jalan hanya bisa lewat munaslub yang sehat dan demokratis," paparnya.
Mantan wakil ketua DPR itu mengatakan biarkan DPD 1 dan 2, serta organ-organ pusat partai se Indonesia memilih ketum yang baru.
"Pak Airlangga, Bu Titiek Soeharto, Pak Aziz Syamsudin, Priyo Budi Santoso atau siapa pun yang maju, beri kesempatan yang sama," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Priyo juga mengumumkan pencalonannya sebagai ketum PG.
"Dengan membaca bismillahhirrahmannirrahim dan memohon ridha Allah SWT dan atas dorongan nurani dan aspirasi yang berkembang saya mohon izin maju sebagai calon ketua umum," deklarasi Priyo.
Dia mengaku tahu Airlangga difavoritkan dan konon disebut kuat sebagai caketum. Tapi, Priyo menegaskan, ini bukan soal menang kalah.
"Tapi membangun nilai-nilai dan pertahankan tradisi demokrasi dan kontestasi yang sehat untuk Golkar yang hebat dan berjaya," tuntasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya Golkar Bakal Jadi Penyanyi Latar Saja di Pilpres
Redaktur & Reporter : Boy