jpnn.com, BANDUNG - PSIS Semarang harus kembali gigit jari seusai kalah 2–1 atas Persib Bandung pada pertandingan pekan ke-5 Liga 1 2024/25 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (15/9/2024).
Dua gol Persib dicetak oleh Tyronne del Pino dan Gustavo Franca, sedangkan PSIS memperkecil ketertinggalan lewat gol Riyan Ardiansyah, dan seluruhnya terjadi di babak pertama.
BACA JUGA: Misi Persib Saat Melawan PSIS Tercapai, Bojan Hodak Puas
Ini menjadi kekalahan kedua Laskar Mahesa Jenar, setelah sebelumnya juga kalah 1–0 saat menghadapi Dewa United di stadion yang sama.
Pertandingan malam tadi sempat diwarnai aksi protes dari para pemain dan pelatih PSIS Gilbert Agius.
BACA JUGA: Pukul PSIS, Persib Gusur Persija di Klasemen Liga 1
Protes berkaitan dengan gol kedua yang tercipta dari sundulan kepala Gustavo Franca.
Franca berhasil menyundul bola tepat di depan gawang PSIS dari situasi corner kick yang ditendang Tyronne.
BACA JUGA: Wasit Sepak Bola PON Dipukul Sampai Terkapar, Erick Thohir: Sangat Memalukan
Bola corner yang didapatkan Persib, menurut lawan, tidak seharusnya diberikan oleh wasit Steven Yubel Poli.
“Kenapa saya mengatakan seharusnya tidak sah gol kedua Persib, karena wasit cadangan sudah menginformasikan kepada wasit di tengah bahwa itu tidak corner kick,” kata Gilbert.
“Terus apa tugas wasit cadangan itu ketika dia dapat informasi dari luar kemudian diinformasikan ke wasit tengah, kemudian wasit tengah tidak mengeksekusi apa yang disampaikan wasit cadangan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Gilbert, teknologi VAR (Video Assisten Referee) pun tidak bisa menganulir gol yang tercipta dan tetap menganggapnya sah. Sebab, yang menjadi kontroversi adalah peristiwa yang terjadi sebelum gol.
“VAR tidak bisa mengintervensi gol itu. Gol itu pasti sah, karena kejadian yang menjadi kontroversi adalah kejadian sebelumnya,” ucapnya.
Sementara itu, pelatih Persib Bojan Hodak pun mengakui jika peristiwa yang terjadi di depan gawang PSIS tidak seharusnya membuahkan sepak pojok. Hodak hanya menilai bila Semarang sedang tidak beruntung.
“Itu bukan corner. Pemain kami yang menendang bola, tapi ini yang terjadi. Saat ini, mereka yang tidak beruntung. Saya katakan, sebelumnya tim kami yang sering tidak beruntung. Saya katakan itu bukan sepak pojok karena pemain kami yang melepaskan tendangan,” tegas Hodak.
Juru taktik asal Kroasia itu mengungkapkan bila ada beberapa laga yang mana timnya dirugikan dengan keputusan wasit, namun mereka tak bisa berbuat banyak. Kali ini ketidakberuntungan itu terjadi pada PSIS Semarang yang tengah mengincar kemenangan.
“Di laga ini mereka tidak beruntung, tetapi, jika anda memeriksa ke laga-laga sebelumnya, kami banyak mendapat hal tidak beruntung dan kami mengajukan komplain,” ujarnya.
Meski ada kontroversi, Hodak menilai kinerja wasit dalam memimpin pertandingan mengalami perbaikan, ketimbang saat dirinya pertama kali datang ke Indonesia tahun 2020.
“Dari (tahun) 2020 hingga sekarang, wasit mengalami perbaikan. Tahun 2020 ketika saya pertama datang bersama PSM Makassar, tetapi, hari ini tidak. Wasit melakukan kesalahan, tetapi pada akhirnya saya melihat wasit sudah lebih baik,” tandasnya. (mcr27/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Masih Punya Peluang Maju di Pilkada Jakarta, 4 Partai Ini Bisa Berkoalisi
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina