jpnn.com - JAKARTA - Ketidakpuasan hasil pemilihan umum legislatif (pileg) yang diselenggarakan pada Rabu (9/4) menjadi hal yang tak terhindarkan. Menko Polhukam Djoko Suyanto mengimbau agar protes dan penolakan terhadap hasil pemungutan suara tidak dilakukan dengan cara kekerasan.
"Pasca 9 April pasti ada ketidakpuasaan, apabila ada ketidakpuasan hendaknya protes disalurkan melalui aturan dan mekanisme ke lembaga yang tepat, hindari tidak main hakim sendiri dan kekerasan, mekanismenya semua sudah ada," kata Djoko kepada wartawan di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (7/4).
BACA JUGA: Masa Penahanan Anas Diperpanjang 30 Hari
Djoko juga meminta kepada pemimpin partai politik (parpol) agar mengendalikan simpatisan atau pendukungnya agar tidak melakukan tindakan anarkis. Dengan begitu, penolakan hasil pileg 2014 tidak akan berujung dengan aksi kerusuhan.
Menurut Djoko, secara nasional, penyelenggaraan kampanye terbuka berjalan tertib dan lancar. Meski ada peningkatan eskalasi politik di beberapa wilayah namun tidak sampai melebar ke daerah lainnya.
BACA JUGA: SBY Dorong Megawati Buka Suara soal Perjanjian Batu Tulis
"Pelaksanaan pemilu dari pandangan kami, kampanye tertib, aman dan lancar. Aparat kepolisian dan penyelenggara pemilu sudah baik," paparnya.
Situasi keamanan yang relatif stabil ini diharapkan bisa terjaga hingga waktu pemilihan umum presiden (pilpres) 2014. Menteri Djoko juga berharap agar seluruh masyarakat menggunakan hak pilihnya, baik untuk pileg maupun pilpres.
BACA JUGA: Saksi Sidang Andi Mallarangeng Dicecar soal Fee Proyek Hambalang
"Datanglah berbondong-bondong ke TPS 9 April, tentukan pilihan wakil-wakil saudara sekalian sesuai aspirasi dan pandangan saudara sendiri," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Untuk Riset Teknologi Militer, TNI AD Habiskan Rp 31 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi