Protes Putusan Pengadilan, Warga New York Padati Time Square

Tolak Putusan Bebas Pembunuh Pemuda Kulit Hitam

Senin, 15 Juli 2013 – 18:01 WIB
Seorang peserta aksi di Time Square, New York menyuarakan penolakan atas putusan pengadilan yang membebaskan George Zimmerman dari dakwaan pembunuhan terhadap remaja kulit hitam bernama Trayvon Martin. Foto: REUTERS
NEW YORK - Ribuan warga Kota New York turun ke jalan untuk mengecam putusan pengadilan yang membebaskan George Zimmerman dari tuduhan pembunuhan remaja berkulit hitam berumur 17 tahun bernama Trayvon Martin. Sejak Minggu siang sampai Senin dini hari waktu setempat, warga dari berbagai ras dan bangsa berkumpul di Time Square sambil meneriakan berbagai kecaman bahwa putusan bebas terhadap  penjaga lingkungan itu tak adil dan bakal membahayakan kedamaian di Amerika Serikat (AS).  

Dalam aksinya, mereka juga memblokir jalan dan tak sedikit di antaranya melompat di atas kap mobil seraya meneriakan kekesalannya. Mayoritas pendemo meminta pemerintahan Obama agar memperketat aturan yang memperbolehkan seseorang memiliki senjata.

 "Kami akan terus mengganggu hidup anda sampai kami mendapat  keadilan," ucap Gill Acevedo, seorang peserta aksi  yang meminta warga lain yang tengah tidur agar mengikuti aksi mereka.

Seperti dikutip dari New York Post, Senin (15/7), dua orang diamankan kepolisian setempat karena melempar botol ke arah petugas.  Ketegangan juga sempat muncul manakala ratusan anggota kepolisian berusaha membubarkan kerumunan pendemo di dekat East 71st Street dan Park Avenue.

Belum jelas angka pasti tentang jumlah polisi yang diturunkan untuk mengamankan aksi itu. Namun menurut New York Post, untuk menghindari ketegangan baru, pimpinan kepolisian New York (NYPD) memerintahkan anggotanya agar tak melakukan penangkapan terhadap para pengunjuk rasa.

Tak hanya turun ke jalan, aksi solidaritas pada Trayvon Martin juga ditunjukan jemaat sebuah gereja di Manhattan. Puluhan anggota jemaat mengenakan jaket berkerudung merah muda seperti yang  dikenakan Martin saat ditembak George pada Februari 2012 lalu di Florida.

"Saya yakin juri melakukan apa yang mereka rasakan benar sesuai dengan hukum, tapi mungkin hukum yang salah. Mungkin  masyarakat yang salah. Ada banyak yang harus diperbaiki," kata Jessica Nacinovich, juru bicara gereja. (pra/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pecat Pegawai Lewat SMS Bos Restoran Dikecam

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler