Belasan ribu anggota serikat pekerja telah memadati jalan di pusat kota Melbourne hari Rabu (9/5/2018) melakukan unjuk rasa bagi peningkatan upah minimum bagi pekerja di sini.

Massa dalam jumlah besar ini bergerak dari Trades Hall di Victoria St ke Federation Square, kemudian melalui Latrobe Street, Lonsdale Street dan Swanston Street.

BACA JUGA: Pemerintah Australia Bekukan Anggaran ABC Senilai 84 Juta Dolar

Pengelola transportasi tram Yarra Trams sudah memperingatkan penumpang mengenai kemungkinan keterlambatan perjalanann karena pawai melewati jalur yang juga dilewati tram.

Unjuk rasa ini merupakan bagian dari kampanye yang dilakukan serikat pekerja Australia bernama Australian Council of Trades Union yang menyerukan kenaikan upah $ 50 per minggu bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

BACA JUGA: China Harus Lebih Terbuka Terkait Investasinya Di Indonesia

Nama kampanye itu adalah Change the Rules.

Sekretaris Australian Council of Trade Unions Sally McManus mengatakan bahwa kampanye itu juga menentang adanya rencana pengurangan bayaran bagi mereka yang bekerja di akhir pekan yang dikenal dengan istilah penalty rates dan juga peningkatan kondisi kerja.

BACA JUGA: Kuburan Pun Bisa Dijadikan Tempat Wisata di Australia

McManus mengatakan pengurangan pajak yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Utama Australia Scott Morrison dalam RAPBN hari Selasa malam tidaklah meningkatkan kehidupan pekerja yang berpenghasilan rendah.

"Ini berarti bahwa mereka yang berpenghasilan minimum akan membayar pajak yang sama besarnya dengan mereka yang berpenghasilan $200,000 setahun." katanya.

"Ini bukan sistem pajak yang adil, dan juga juga tidak adil karena adanya pengurangan pajak perusahaan senilai $ 80 miliar yang diusulkan."

"Pada akhirnya, ketika penerimaan negara berkurang, maka yang harus membayar juga para pekerja biasa." kata McManus.

Sekretaris Trades Hall Council untuk negara bagian Victoria Luke Hilakari mengatakan kampanye ini merupakan gerakan terbesar yang dilakukan serikat pekerja selama 10 tahun terakhir.

"RAPBN yang diajukan tadi malam tidak ada artinya bagi pekerja biasa. Ini sama seperti Malcolm Turnbull melempar remah-remah untuk pekerja biasa Australia." kata Hilakari.

"Remah remah sudah tidak cukup lagi, kami ingin seluruh kuenya."

"Kami ingin upah di akhir pekan dikembalikan, kami ingin bayaran setara untuk perempuan, kami ingin agar seluruh warga Australia mendapat kenaikan bayaran yang wajar."

BACA ARTIKEL LAINNYA... Promosi Makan Jeroan Ikan Atasi Isu Kelestarian Laut

Berita Terkait