Provokasi Tiongkok di Perairan Natuna Jadi Momentum Kebangkitan Nasional

Rabu, 08 Januari 2020 – 20:50 WIB
Pengamat politik Ujang Komarudin. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin memprediksi provokasi Tiongkok di perairan Natuna dapat menjadi momentum kebangkitan nasional di dalam negeri. Terutama jika negara tirai bambu tersebut tetap ngotot ingin menguasai perairan Natuna.

"Jika Cina masih ngotot ingin menguasai laut Natuna, bisa saja menjadi titik awal dan momentum kebangkitan nasionalisme di era modern seperti saat ini," ujar Ujang kepada jpnn.com, Rabu (8/1).

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Retno Marsudi terkait Kasus Laut Natuna

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini kemudian memaparkan alasan untuk memperkuat argumentasinya. Ujang meyakini tak ada seorang pun rakyat Indonesia yang mau tanah airnya dikuasai pihak asing. Apalagi dilakukan dengan cara-cara pencaplokan sepihak.

"Saya kira mempertahankan laut Natuna bagi rakyat Indonesia adalah keniscayaan, sekaligus merupakan kebanggaan. Rakyat Indonesia tak akan mau perairan atau tanahnya dicaplok Cina walau sejengkal," ucapnya.

BACA JUGA: Fadli Zon Desak Pemerintah Kerahkan Kekuatan ke Laut Natuna

Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini mengakui, masalah perairan Natuna bakal mengganggu hubungan bilateral kedua negara.

"Namun, show up kekuatan militer di Natuna menjadi penting. Ini soal kedaulatan negara yang tak bisa diganggu pihak asing, jadi apa pun caranya harus dipertahankan, termasuk dengan menggelar kekuatan militer," ucapnya.

BACA JUGA: TNI Kerahkan Alutsista untuk Operasi Siaga Tempur di Perairan Natuna

Ujang juga mengatakan, menjaga kedaulatan negara adalah harga mati. Karena itu segala cara yang ditempuh pemerintah patut didukung semua pihak di dalam negeri.

"Intinya, menjaga kedaulatan negara adalah harga mati. Soal hubungan diplomasi dengan Cina itu bisa diperbaiki, yang paling penting adalah menjaga tanah air tercinta dari caplokan asing," pungkas Ujang.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler