Proyek Betonisasi Penyebab Macet

Minggu, 21 Juli 2013 – 04:55 WIB
PANDEGLANG – Proyek betonisasi di sepanjang Jalan Raya Labuan-Pandeglang akan menambah kemacetan arus mudik Lebaran 2013 jika belum rampung. Saat ini saja, kemacetan panjang kerap terjadi akibat proyek peningkatan kualitas jalan tersebut.

Pantauan Radar Banten (Grup JPNN), Sabtu (20/7), betonisasi terdapat di sejumlah titik di Jalan Raya Labuan-Pandeglang sepanjang 54 kilometer. Di antaranya, perempatan Cipacung hingga Kadulisung, Kaduhejo hingga Mengger, dan Curugbarang.

Di titik-titik proyek betonisasi itu, setiap hari terjadi kemacetan. Perempatan Cipacung yang paling parah, karena menjadi pertemuan arus dari perkotaan Pandeglang dengan arus dari Jalan Lingkar Timur (AMD). Sistem buka tutup diberlakukan karena lajur yang bisa digunakan baru satu arah. Itu pun baru motor yang bisa melalui jalan beton dari Cipacung. Mobil belum bisa menggunakan akibat belum ada langsam yang menyambungkan jalan beton dengan jalan aspal.

Lepas dari Cipacung, kemacetan kembali terjadi di Kaduhejo yang menjadi pusat Kecamatan Kaduhejo. Kendati betonisasi hanya sekira 200 meter, kendaraan kembali mengular lantaran ada perumahan dan pertokoan serta fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas. Banyak warga lalu lalang mengunjungi pertokoan dan fasilitas umum tersebut.

Kemacetan juga terjadi di perempatan Mengger. Beton di lokasi itu menutup sebagian badan jalan aspal, sehingga mobil hanya bisa melewati jalan aspal. Hanya pengendara motor yang bisa menggunakan jalan beton lantaran masyarakat membuat langsam darurat dengan menumpuk batu. Akibat kondisi itu, dari arah Mengger ke Pandeglang yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu 15 sampai 20 menit, saat ini bisa 1 jam lebih.

Terkait hal itu, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Pandeglang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Busroni menyatakan bahwa pihaknya sudah meminta pelaksana proyek untuk mempercepat pengerjaan. “Mereka berjanji pada H-10 (Idul Fitri-red) pekerjaan sudah beres, dan jalan beton itu sudah bisa digunakan karena langsam untuk menyambungkan ruas jalan beton dengan jalan aspal selesai dibangun,” katanya.

Bila janji pelaksana itu tepat, menurutnya, jalur mudik relatif lebih lancar dibandingkan kondisi saat ini. Dua lajur jalan dengan lebar tujuh meter itu sudah bisa digunakan.

Busroni menginformasikan, berdasarkan analisa polisi, daerah rawan kemacetan juga terjadi karena pasar atau pusat keramaian lainnya. Yakni, di Pasar Pandeglang, Pasar Cadasari, Pasar Cipacung, Pasar Mengger, Pasar Batubantar, Pasar Saketi, dan Pasar Labuan. (wie/don)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Terima Parcel Termasuk Pelanggaran Berat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler