Proyek Busway di Makassar Mandek

Sabtu, 03 Agustus 2013 – 01:45 WIB

MAKASSAR -- Enam tahun sejak digulirkan, proyek busway di Makassar, Sulawesi Selatan belum juga terealisasi. Makanya, muncul isu miring bahwa proyek ini hanya utopis dan mandek.
    
Sejak mulai diproyeksikan pada 2007 lalu, busway Makassar pernah disebut-sebut sebagai solusi alternatif terhadap kemacetan. Sayangnya, hingga memasuki APBD Perubahan 2013 ini, anggaran untuk pembangunan shelter atau ruang tunggu penumpang pun belum ada sama sekali.
    
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Chaerul A Tau, beralasan, mandeknya proyek busway disebabkan adanya pengerjaan proyek pelebaran jalan di Jalan Urip Sumoharjo, Perintis Kemerdekaan, dan AP Pettarani. Proyek ini, kata dia, yang menyulitkan pemkot membangun shelter atau halte.
    
Chaerul mengakui, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan telah menjanjikan sejumlah armada untuk Pemerintah Kota Makassar. Syaratnya, infrastrukturnya harus disiapkan. Namun, pemkot justru masih terkesan lepas tangan dengan menjadikan proyek AP Pettarani sebagai alasan.
    
"Titik halte sebetulnya sudah ada, tetapi terganggu proyek Jalan Urip dan Pettarani," ujar Chaerul kepada FAJAR (JPNN Group), Jumat (2/8).
    
Ia menyebutkan, pada 2010 sebetulnya pemkot telah menentukan titik shelter yang akan menjadi tempat pemberhentian reguler busway tersebut. Totalnya terdapat 16 shelter dalam perencanaan yang telah dibuat di sepanjang rute koridor I.
    
Chaerul berharap, jika proyek pelebaran Jalan AP Pettarani bisa segera rampung, maka pada 2014, sudah bisa jalan. Selain koridor I yang meliputi Jalan Perintis Kemerdekaan, Urip Sumoharjo, dan AP Pettarani (depan PT Telkom), pemkot juga berencana mengusulkan jalur tambahan baru.
    
Jalur tersebut direncanakan akan diperpanjang menjadi satu rangkaian hingga ke depan Terminal Mallengkeri, yakni di perbatasan Kota Makassar dengan Kabupaten Gowa. Jadi koridor I akan meliputi Perintis Kemerdekaan, Urip Sumoharjo, AP Pettarani, dan Sultan Alauddin.

Hambatan utama sehingga shelter tak bisa dibanguan, yakni karena proses pengerjaan proyek pelebaran jalan belum bisa menentukan titik tepat. Ia menegaskan, pembangunan shelter ini tak memerlukan pembebasan lahan.
    
"Kita lihatlah nanti pada 2014. Busway ini tidak ada jalur khusus, hanya mengambil sisi kiri jalan. Mudah-mudahan kalau sudah selesai Pettarani, sudah bisa terwujud," harapnya. (zuk/sil)

BACA JUGA: Terminal Masih Sepi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Siap Pinjamkan Dana Untuk Pilkada Lampung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler