“Selesai tidak selesai, tanggal 25 Desember itu semua pembangunan di Pulau harus di stop. Tidak ada lagi pengerjaan dalam bentuk apapaun. Untuk melanjutkan harus ada lelang kembali,” kata Tokoh Masyarakat Pulau Seribu, Selamet kepada wartawan, Jumat (28/12).
Selamet menduga akan ada kongkalingkong antara pengusaha dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sebab, dengan pekerjaan belum selesai akan membuka ruang terjadinya tawar menawar antara penagih anggara dengan pelaksana proyek.
Menurutnya, pembangunan yang saat ini baru mencapai 70 persen tapi pelaksanaan proyek akan ditagih 100 persen. “Pekerjaan proyek tersebut memang sangat lelet. Bahkan, proses lelang di Dinas Perhubungan juga sudah diatur," ucapnya.
Selamet lantas menjabarkan infratsruktur yang tidak selesai. Kata dia, ada lima proyek yang tidak rampung dari batas waktu yang sudah ditentukan. Salah satunya Jembatan Cinta di Pulau Tidung, Dermaga di Pulau Untung Jawa dan beberapa proyek lainnya seperti puskesmas, dan pengerukan.
“Penyerapan anggaran mencapai 30 miliar rupiah ini tentunya harus diungkap, jangan sampai terjadi manifulasi anggaran, kami akan ungkap satu persatu proyek tersebut, dan dalam waktu dekat akan melaporkan ini kepada Jokowi-Ahok,” tandasnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gorong-Gorong Buntu, Jokowi Diminta Tindak Dinas PU
Redaktur : Tim Redaksi