JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dedi Gumelar, mengatakan bahwa selama dirinya duduk di Komisi Olahraga DPR ternyata tidak tahu jika ada pembahasan mengenai pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3S0N) di Hambalang, Bogor, Jawa BaratMenurut Dedi, andaikata kasus Nazaruddin tak terungkap bisa jadi proyek Hambalang tak terungkap pula ke publik.
"Kami tidak tahu pembahasan di Komisi X
BACA JUGA: Istana Berharap Penambahan Wakil Menteri Tak Diributkan
Hal ini (masalah Hambalang) muncul di publik setelah Nazarudin bersuaraMiing juga menilai keganjilan di proyek Hambalang, itu
BACA JUGA: Suharso Merasa Berat Pisah dari Istri
Dipaparkannya, awalnya beredar isu bahwa persetujuan anggaran proyek itu disetujui oleh pimpinan Komisi X dan Panja Anggaran Komisi X pada tahun 2010."(Kabarnya) ditandatangani Hakam Naja dan Heri Ahmadi
Karenanya Miing setuju bila Komisi X meninjau langsung ke lapangan
BACA JUGA: Ditunjuk Jadi Menteri, Djan Faridz Batal Jadi Cagub DKI
"Kami dari PDI Perjuangan setuju bila ditunda untuk tidak menyetujui anggaran (usulan Rp500 miliar tahun 2012)," tegasnyaBahkan, kata Miing, perlu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), perlu melakukan audit proyek Hambalang, tersebut"Sebagai dasar hukum yang harus dibahas di Komisi X," ungkapnya.
Anggota Komisi X DPR RI lainnya, Hetifah, mengatakan bahwa saat rapat kerja dengan beberapa Satuan Kerja (Satker) di Kemenpora, ada banyak kejanggalanKhususnya, kata dia, di salah satu satker dari Anggaran Rp520 miliar tahun 2012 untuk peningkatan sarana dan prasana olahraga yang dialokasikan, termasuk untuk lanjutan Hambalang.
"Menjadi satu pertanyaan bagi kami, se-urgen itukah? kita ingin ada perhatian kepada kegiatan lain yang pro rakyat98 persen alokasinya untuk Hambalang, harus ada argumenKami sulit pertanggungjawabkan ini kalau ada pertanyaan dari daerah," katanya Senin (17/10)(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Herman Felani Kembali Diperiksa KPK
Redaktur : Tim Redaksi