jpnn.com, SUBANG - Proyek pengembangan Pelabuhan Patimban tahap pertama (paket ke-3) Jembatan Penghubung atau Port Development Project (I) Package 3: Connecting Bridge telah ditandatangani pada Kamis (13/2) lalu.
Penandatanganan dilakukan antara Kementerian Perhubungan dengan Perusahaan Gabungan Wika – PP.
BACA JUGA: Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban Butuh Investasi Rp40 Triliun
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengatakan, Presiden sangat mengharapkan keberadaan pelabuhan ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian di Indonesia.
“Beliau mengapresiasi pembangunan Pelabuhan Patimban, yang luasnya hampir setara dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Presiden berharap dengan dibangunnya pelabuhan ini, akan meningkatkan kinerja pelabuhan yang lebih kompetitif sehingga dapat menurunkan biaya logistik,” ucap Djoko saat membacakan sambutan Menteri Perhubungan.
BACA JUGA: Jokowi Punya Harapan Besar untuk Pelabuhan Patimban di 2027
Direncanakan pada September 2020 akan dilakukan soft opening untuk Pelabuhan Patimban tahap pertama.
“Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mengefisienkan biaya ekspor produk otomotif Indonesia ke luar negeri, meningkatkan daya saing, menurunkan biaya logistik di Indonesia, serta mendukung kelancaran arus barang yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” harapnya.
BACA JUGA: Masih Tahap Pembangunan, Pelabuhan Patimban Akan Diserahkan ke Swasta
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo mengatakan, dalam percepatan penyelenggaraan Pelabuhan Patimban, Kemenhub telah memulai pembangunan yang masuk ke dalam tahap pertama antara lain pembangunan area terminal, pembangunan Breakwater, Seawall, dan Revetment, pembangunan Back Up Area, jalan akses, dan jembatan penghubung.
“Dapat kami laporkan pula bahwa progres pembangunan kontruksi terminal kendaraan dan peti kemas sejak tanggal kontrak 27 Juli 2018 telah mencapai 58,37% per 26 Januari 2020, pembangunan Breakwater, Seawall dan Revetment sejak tanggal kontrak 30 November 2018 telah mencapai 25, 036 % per 11 Februari 2020,” papar dia.
Sebagai informasi, Pembangunan Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan dapat melayani 3.75 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU).
Pada tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS dan pada tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7.5 Juta Teus.
Diharapkan pada 2027 Pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan besar yang akan difungsikan untuk kegiatan ekspor industri otomotif dari Indonesia ke luar negeri.
Pelabuhan Patimban merupakan salah satu proyek strategis nasional pelabuhan baru yang dibangun di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan melalui pendanaan dari Official Development Assistance (ODA Loan) Pemerintah Jepang.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy