JAKARTA -- Setelah proyek renovasi gedung DPR, ruang banggar, dan toilet, kini giliran proyek pengadaan kalender 2012 yang diadakan Sekretariat Jendral (Setjen) DPR disorot publik.
Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi, membeberkan, anggaran untuk pengadaan kalender DPR senilai Rp1,3 miliar. Jumlah ini menurut Uchok, sangat tak masuk akal bila dibandingkan dengan mutu dan kualitas yang dihasilkan.
"Proyek kalender DPR ini dianggarkan Rp1,3 miliar pada tahun 2011," kata Uchok kepada sejumlah wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/1).
Uchok juga memerlihatkan satu kalender DPR yang didapatnya. Uchok menilai, hasil dari cetakan kalender itu tidak begitu efisien dari segi jumlah dan angkanya. Menurut Uchok, kualitasnya biasa-biasa saja. Makanya, dia heran mengapa anggarannya bisa mencapai Rp1,3 miliar.
Satu kalender itu, kata Uchok, berisi 13 halaman. Gambarnya berisikan para Pimpinan DPR. "Kualitasnya biasa, cetakan berwarna. Harganya kisaran Rp10 ribu per kalender," jelasnya.
Menurut informasi yang diperoleh Uchok, setiap Anggota DPR mendapatkan 15 hingga 20 kalender. "Untuk tahun 2010-2011 per anggota malah mendapat satu kalender," katanya.
Kata Uchok, jika diasumsikan satu kalender Rp10 ribu dicetak untuk 560 anggota DPR yang masing-masing diberi 20 buah kalender, maka total uang yang dipakai untuk mencetak adalah Rp1,120 juta. "Ini pemborosan dan kurang baik," katanya.
Di sisi lain Uchok mengatakan bahwa untuk pengharum ruangan di DPR menelan dana Rp1,59 miliar. "Ini juga sepertinya tidak masuk akal," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDS akan Gugat UU Pemilu ke MK
Redaktur : Tim Redaksi