jpnn.com, YOGYAKARTA - Proyek pembangunan jalur kereta api (KA) menuju New Yogyakarta International Airport (NYIA) terkendala masalah lahan. Pelaksana proyek hingga saat ini masih berkutat pada persoalan lahan.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengeluhkan belum adanya kepastian lahan untuk dibangun jalur KA bandara. Jika lahan siap, kata Edi, tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan pembuatan rel tersebut.
BACA JUGA: Hasto Langsung Berang
Dia menargetkan proses pembangunan jalur KA bandara kurang dari setahun. Mengikuti target operasional NYIA sebagaimana ditetapkan PT Angkasa Pura 1, yakni pada April 2019. Dengan begitu, kehadiran KA bandara bisa langsung mendukung operasional NYIA saat mulai beroperasi.
“Jalur KA menuju NYIA akan dibuat landed atau di daratan. Namun saat ini masih dalam penyelesaian lahan oleh pemerintah,” ungkap Edi usai silaturahmi dengan pejabat Pemprov DIJ dalam rangka perayaan HUT ke-73 PT KAI di Bangsal Kepatihan, Senin (10/9).
BACA JUGA: Kereta Bandara Diuji Coba dari Stasiun Bekasi
Dalam proyek pembangunan jalur KA bandara, PT KAI bertindak sebagai penyedia sarana dan operasional. Sedangkan pembuatan jalur KA menjadi wewenang pemerintah. Jalur KA bandara direncanakan dari Stasiun Kedundang , Kulonprogo.
Soal ketersediaan armada KA, Edi memastikan tak ada persoalan. "Yang pasti dari Kedundang ke bandara nggak jauh. Nanti dibuat persimpangan dari Kedundang langsung masuk ke terminal bandara," paparnya.
BACA JUGA: KNKT Diminta Laporkan Hasil Investigasi Hari Ini
Akses jalur KA tersebut direncanakan tersambung hingga Bandara Adi Sumarmo, Boyolali. Sebagai sarana koneksitas antarbandara. Edi menyatakan, KA di Bandara Adi Sumarmo telah siap. Tinggal menunggu pembangunan jalurnya pada 2019.
Gubernur DIJ Hamengku Buwono (HB) X belum memastikan rencana desain jalur KA bandara. Apakah dibuat melayang atau jalur darat. "Yang jelas jelas kalau lewat atas pasti mahal. Lewat bawah ya lebih murah,” katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo memastikan tidak akan melakukan pembebasan lahan jalur kereta bandara sebelum ada kejelasan konsep proyek tersebut.
Sebelum pelaksanaan proyek, Hasto minta kejelasan desain jalur kereta dan kebutuhan lahannya. Sebab, desain tersebut sangat menentukan dalam perhitungan kebutuhan lahan. Inilah yang akan menjadi dasar Pemkab Kulonprogo untuk pembebasan lahan.
Di sisi lain, Hasto mengatakan bahwa pembebasan lahan tidaklah mudah. Yang pasti butuh proses panjang dan njlimet. Mulai sosialisasi kepada warga terdampak, penilaian ganti rugi (appraisal) lahan, hingga pencairan dananya. Serta pembangunan fisik dan kelengkapan sarananya.
"Kalau mundur-mundur terus ya susah. Sangat berat (memenuhi target, Red) jalur kereta api bandara bisa selesai 2019," katanya.
Kendati demikian, sejauh ini Hasto masih optomistis. Target operasional NYIA pada 2019 bakal tercapai. Demikian pula target pembangunan jalur kereta api yang terintegrasi dalam area bandara internasional itu. (tif/yog)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Libur Imlek, KAI Daop I Jakarta Siapkan 8 KA Tambahan
Redaktur & Reporter : Soetomo