Proyek Kolaborasi Pertamina-ExxonMobil Memungkinkan RI jadi Pusat CCS di Asia Tenggara

Rabu, 15 November 2023 – 10:46 WIB
Pertamina dan ExxonMobil menandatangani amandemen pokok-pokok perjanjian terkait rencana pengembangan CCS di Laut Jawa di Washington DC. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, WASHINGTON DC - PT Pertamina (Persero) berkolaborasi dengan ExxonMobil, perusahaan energi asal Amerika Serikat mengembangkan carbon capture Storage (CCS) atau penangkapan dan penyimpanan karbon di Laut Jawa yang memiliki kapasitas mencapai 3 giga ton CO2 dengan nilai investasi di atas USD 2 miliar.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, Pertamina dan ExxonMobil menandatangani amandemen pokok-pokok perjanjian sebagai kelanjutan dari penjanjian yang sudah dihasilkan pada G20 November 2022 lalu.

BACA JUGA: Kampanyekan Gaya Hidup Ramah Lingkungan Melalui Pertamina Eco RunFest 2023

Kolaborasi ini membuktikan kembali komitmen Pertamina menjadi perusahaan energi nasional yang memimpin program dekarbonisasi di Indonesia.

Penandatanganan dilakukan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro, dan Irtiza Sayyed selaku President of Low Carbon Solutions ExxonMobil Asia Pacific Pte. Ltd.

BACA JUGA: Kolaborasi Pertamina NRE dan VKRT Diyakini Mempercepat Transisi Kendaraan Listrik

Pada perjanjian ini Pertamina dan ExxonMobil bersepakat untuk melanjutkan kerja samanya untuk evaluasi CCS Hub di bagian barat Laut Jawa, tepatnya di Cekungan Asri dan Cekungan Sunda.

CCS Hub di lokasi ini diharapkan menawarkan penyimpanan geologis dalam volume yang signifikan yang dapat menangkap dan menginjeksikan CO2 dari industri dalam negeri dan regional.

BACA JUGA: Dukung Sekolah Energi Berdikari, Pertamina Beri Bantuan Solar Panel untuk SMAN 3 Cilacap

Momen penandatanganan yang dilaksanakan pada Senin 13 November 2023 di Washington DC tersebut turut disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad-Interim Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, serta Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia.

Senior Vice President ExxonMobil Corporation Jack P. Williams menyampaikan pihaknya bangga dapat berkolaborasi dengan Pertamina dan pemerintah Indonesia dalam proyek-proyek transformatif ini.

"Bersama-sama, kita mempunyai peluang untuk mengurangi emisi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan seluruh kawasan,” ujar Jack P. Williams.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menegaskan Pertamina secara konsisten terus mengembangkan program dekarbonisasi, salah satunya dengan pengembangan CCS Hub yang akan dibangun dengan kerja sama bersama mitra strategis seperti dengan ExxonMobil.

Menurut Nicke, proyek ini berpeluang untuk menyimpan CO2 di wilayah strategis dengan pengembangan CCS Hub di wilayah Jawa di mana sangat dekat dengan lokasi berbagai industri.

CCS Hub ini akan menyediakan akses terhadap penyimpanan geologi di akuifer asin (saline aquifer), yang dapat menampung setidaknya 3 giga ton karbon dioksida (CO2) dari industri padat karbon dalam negeri dan regional.

”Proyek ini akan memungkinkan Indonesia menjadi pemimpin regional dalam dekarbonisasi industri, karena memiliki potensi penyimpanan karbon yang sangat besar. Harapannya di masa depan Indonesia dapat menjadi pusat CCS di Asia Tenggara,” ungkap Nicke.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler