JAKARTA - Rencana perubahan kurikulum 2013 kembali mendapat sorotan para guru yang menilai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memaksakan agar proyek pendidikan tersebut tetap berjalan. Padahal waktu yang tersisa hanya 54 hari lagi.
Bahkan, sampai tadi malam, Senin (20/5), saat rapat kerja Mendikbud dengan Komisi X DPR, pembahasan anggaran kurikulum 2013 belum disetujui.
"Hingga H-54 pelaksanaan kurikulum anggaran terus berubah, apa pemerintah mau ngotot kurikulum 2013 diterapkan pemerintah pada Juli 2013 ini?," kata Ismail Guntur, Presidium Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Selasa (21/5).
Dia menilai kurikulum 2013 tak layak dipaksakan untuk diterapkan pada 15 Juli 2013. Karena rancangan kurikulum itu sendiri belum dituliskan ke dalam format dokumen negara maupun naskah budaya layaknya sebuah dokumen negara.
Dia juga mengklaim para pendidik kebingungan karena gagasan inti dalam rancangan Kurikulum 2013 belum tersampaikan dengan lugas dan masih ada keraguan dalam beberapa hal karena sejumlah istilah yang tidak dikenal luas telah digunakan dalam rancangan kurikulum itu. Sehingga kurikulum 2013 tidak mudah dipahami pada tataran implementasi.
Apalagi kata Ismail, sosialisasi kurikulum hanya berisi jargon-jargon yang disampaikan melalui powerpoint, tidak bicara pada tataran yang lebih teknis yang dibutuhkan para guru. "Bahkan banyak guru Jakarta saja belum tahu tentang kurikulum baru ini karena minimnya sosialisasi, apalagi wilayah di luar Jawa," ungkapnya.
Karena itu, FSGI kembali menegaskan penolakan terhadap rencana pemerintah yang ngotot untuk tetap menjalankan kurkikulum 2013 tahun ini juga.(Fat/jpnn)
Bahkan, sampai tadi malam, Senin (20/5), saat rapat kerja Mendikbud dengan Komisi X DPR, pembahasan anggaran kurikulum 2013 belum disetujui.
"Hingga H-54 pelaksanaan kurikulum anggaran terus berubah, apa pemerintah mau ngotot kurikulum 2013 diterapkan pemerintah pada Juli 2013 ini?," kata Ismail Guntur, Presidium Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Selasa (21/5).
Dia menilai kurikulum 2013 tak layak dipaksakan untuk diterapkan pada 15 Juli 2013. Karena rancangan kurikulum itu sendiri belum dituliskan ke dalam format dokumen negara maupun naskah budaya layaknya sebuah dokumen negara.
Dia juga mengklaim para pendidik kebingungan karena gagasan inti dalam rancangan Kurikulum 2013 belum tersampaikan dengan lugas dan masih ada keraguan dalam beberapa hal karena sejumlah istilah yang tidak dikenal luas telah digunakan dalam rancangan kurikulum itu. Sehingga kurikulum 2013 tidak mudah dipahami pada tataran implementasi.
Apalagi kata Ismail, sosialisasi kurikulum hanya berisi jargon-jargon yang disampaikan melalui powerpoint, tidak bicara pada tataran yang lebih teknis yang dibutuhkan para guru. "Bahkan banyak guru Jakarta saja belum tahu tentang kurikulum baru ini karena minimnya sosialisasi, apalagi wilayah di luar Jawa," ungkapnya.
Karena itu, FSGI kembali menegaskan penolakan terhadap rencana pemerintah yang ngotot untuk tetap menjalankan kurkikulum 2013 tahun ini juga.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tunggu Laporan Kemendikbud
Redaktur : Tim Redaksi