PROYEK royek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di wilayah Jakarta Selatan terus dikebut. Sebanyak 1.099 pohon ditebang dan beberapa dipindahkan guna melakukan pelebaran jalan yang akan dibangun MRT tersebut.
Kendati gersang, namun penebangan pohon hingga akarnya terus dilakukan, tampak petugas berusaha memindahkan jaringan utilitas yang dipendam di bawah tanah. Akibat pengerjaan proyek MRT tersebut, sepanjang Jl Raya Fatmawati-Panglima Polim mengalami kemacetan panjang.
Bahkan dengan ratusan buruh yang diterjunkan untuk mengatasi jaringan utilitas itu. Kemacetan yang tidak biasanya itu terjadi pada kedua sisi di Jl Raya Fatmawati, sehingga banyak pengendara yang mengeluhkan hal itu. "Tak biasanya macet begini di Jl Fatmawati, sudah gitu panas banget lagi," keluh warga Jakarta Selatan, Dedi kemarin.
Gersangnya di Jalan Raya tersebut, juga dirasakan pengusaha di sepanjang jalur tersebut. Bahkan tanah yang sudah mengering membuat debu berterbangan jika tertiup angin.
Pantauan Indopos, di Jl RA Kartini-Jl Raya Fatmwati pohon-pohon tersebut ditebang dan tampak gersang terlihat kemarin. Berbagai kendaraan alat berat juga diturunkan untuk mengeruk tanah dan membongkar akar pohon berukuran besar.Sepanjang Jl Raya Fatmawati juga tampak Jalan dari kedua arahnya sudah dilebarkan.
Untuk mengganti pohon-pohon yang terkena proyek MRT, pihak Sudin Pertamanan Jakarta Selatan dan Dinas Pertamanan Provinsi DKI telah menyiapkan pergantian ratusan pohon dari berbagai jenis. Diantaranya pohon Mahoni 349 pohon, Tanjung 250 pohon, Glodogan 250 pohon, serta Trembesi 250 pohon.
MRT berbasis rel itu rencananya akan membentang sekitar 110,3 kilometer, yang terdiri dari koridor Selatan-Utara (Lebak Bulus-Kampung Bandan) sepanjang 23,3 kilometer dan Timur-Barat sepanjang 87 kilometer.
Pembangunan Koridor Selatan-Utara dari Lebak Bulus-Kampung Bandan dilakukan dalam dua tahap, yakni Tahap I yang akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15,2 kilometer dengan 13 stasiun (tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah). Ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016.
Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 kilometer yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi 2018, dipercepat dari target awal 2020. Untuk tahap ini studi kelayakannya sudah selesai.
Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Selatan, Sunandar mengatakan, yang dia ketahui dilokasi tersebut benar adalah rencana jalur MRT. Pohon yang ditebang akan diganti dengan pohon pengganti dan itu sudah ada aturannya. "Sesuai surat tugas," katanya pada INDOPOS, Jumat (22/6).(ibl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Demo Pengembang
Redaktur : Tim Redaksi