jpnn.com - jpnn.com - Kredit macet Bank Jatim menunjukkan peningkatan sepanjang 2016 lalu.
NPL terakumulasi 4,77 persen atau meningkat dari periode 2015 di kisaran 4,29 persen.
BACA JUGA: Bank Jatim Alokasikan Belanja Modal Rp 300 Miliar
Kondisi itu terjadi akibat banyak proyek pemerintah yang mengalami kemandekan.
”Kami rasa NPL tinggi sudah diketahui banyak pihak. Kredit korporasi terutama kontraktor banyak mendapatkan proyek dari pemerintah dan BUMN. Itu banyak proyek tidak terselesaikan,” tutur Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso, di Jakarta, Senin (9/1).
Selain itu, sejumlah perusahaan yang menjadi klien juga menunda pembayaran. Hal itu cukup membebani perusahaan.
Nah, guna mengantisipasi itu, perusahaan telah memilah sejumlah proyek potensial. ”Kami garap yang masih potensial,” tegasnya.
Di sisi lain, kredit perusahaan tumbuh 4,45 persen (YoY) menjadi Rp 29,67 triliun.
Pertumbuhan kredit sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tumbuh Rp 4,55 triliun.
Kredit konsumsi menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 8,89 persen atau setara Rp 19,8 triliun.
Dana ihak Kektiga (DPK) sektor tabungan tumbuh 12,61 persen menjadi Rp 14,36 triliun.
Tabungan tumbuh signifikan menunjukkan keberhasilan perusahaan mengelola dana murah.
Pencapaian itu diperkuat current account savings account (CASA) rasio perusahaan sebesar 78,21 persen.
Maklum, sepanjang 14 tahun, CASA rasio selalu berada di atas 65 persen.
Di sisi lain, rasio keuangan per Desember 2016 lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Return of equity (ROE) terakumulasi 17,82 persen dari sebelumnya yang mencapai 16,11 persen.
Sedangkan net interest margin (NIM) tumbuh sebesar 6,94 persen dari sebelumnya 6,41 persen.
Laba bersih mencapai Rp 1,03 triliun atau tumbuh 16,25 persen dibanding tahun sebelumnya. (far)
Redaktur & Reporter : Ragil