Proyek RDMP Kilang Balikpapan Terbakar, Operasi Dihentikan

Jumat, 19 Juni 2020 – 20:18 WIB
Regu pemadam kebakaran dari HSE Pertamina menyemprotkan air untuk mendinginkan unit yang terbakar, Jumat (19/6). Foto: Istimewa/Antara

jpnn.com, BALIKPAPAN - Area Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan terbakar, Jumat (19/6).

Humas Pertamina Kalimantan Roberth Dumatubun menyatakan, kebakaran tidak sampai mengganggu kegiatan produksi kilang, namun untuk pengamanan dan investigasi, Pertamina menghentikan sementara operasinya.

BACA JUGA: Duar! Kios Bensin di Bogor Terbakar, Suami Istri Terluka

"Kami segera lakukan investigasi untuk mengetahui asal api," kata Dumatubun.

Kebakaran terjadi pada pukul 14.27 WITA dan api berhasil dipadamkan pukul 15.05 WITA. Pertamina menggunakan tiga unit mobil pemadam kebakaran dan 3 unit trailer foam (busa) untuk menjinakkan api.

BACA JUGA: KM Yucak Terbakar di Laut, Bagaimana Nasib Sebelas ABK?

Hydrocracker Unit adalah fasilitas untuk memisahkan bahan baku sekunder seperti minyak gas oil menjadi minyak diesel, minyak tanah, dan jet fuel atau bahan bakar pesawat terbang. Dalam prosesnya antara lain menggunakan gas hidrogen sebagai pendingin.

Tidak setiap kilang minyak memiliki fasilitas hydrocraker, fasilitas yang mampu membuat produk bernilai rendah dengan kadar belerang tinggi menjadi bahan bakar bernilai ekonomi tinggi dengan belerang rendah dan lebih ramah lingkungan seperti yang disyaratkan dunia sekarang.

BACA JUGA: Mabes Polri: Tidak Ada Kasus Ismail Pengunggah Humor Gus Dur 3 Polisi Jujur

Saat ini kilang Pertamina Balikpapan memproduksi minyak mentah menjadi sejumlah bahan bakar dengan kapasitas 260.000 barel per hari.

Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) adalah proyek peningkatan kapasitas kilang tersebut menjadi 360.000 barel per hari, selain juga peremajaan sejumlah fasilitas kilang.

Proyek RDMP ini berlangsung di area yang sama dengan kilang yang sedang berproduksi. Proyek RDMP juga memperkerjakan ribuan orang.

“Kami tetap menerapkan standar kesehatan dan keselamatan kerja yang tinggi, dan tidak ada kompromi soal itu,” tegas Dumatubun.

Reaksi cepat seluruh unit yang bertugas saat kejadian ini, ujarnya, adalah tanda dari kesiagaan dan profesionalisme. Seluruh unit dan fasilitas yang digunakan untuk pemadaman juga bekerja dengan baik seperti seharusnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler