jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pengerjaan fondasi tol Jakarta-Cikampek II (elevated) sudah dilakukan.
Sedangkan untuk pilarnya dilakukan setelah fondasi selesai. Jalan tol baru itu dibangun tepat di atas ruas tol existing.
BACA JUGA: Macet di Sekitar Stasiun, Inilah Solusi dari BPTJ
Dengan lokasi tersebut, lanjut Arie, proses pekerjaan akan memakan badan jalan tol yang sudah ada. Karena itu, kemacetan tak mungkin bisa dihindari.
”Setelah pembukaan kembali jalan tol untuk kendaraan berat setelah Lebaran, traffic-nya tinggi sekali. Sekarang agak turun. Nanti kalau pekerjaan jalan tol elevated dimulai, traffic-nya akan naik lagi,” kata Arie kemarin (2/8).
BACA JUGA: Macet, Jalinsum Lumpuh hingga Tujuh Jam
Terkait dampak pembangunan tol, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi kemacetan. Menurut dia, selama pekerjaan berlangsung, potensi kemacetan tinggi sekali.
Dengan adanya traffic existing ditambah mobilisasi peralatan dan penyempitan badan jalan, chaos bisa saja terjadi.
BACA JUGA: Semalam Puncak Arus Balik, Tol Cipali Macet 80 Kilometer
Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa hal dilakukan. Salah satunya mengatur windows of time untuk pengiriman alat berat, mobil penumpang, dan mobil-mobil yang membawa bahan baku dan hasil industri.
”Ini yang akan dipastikan supaya tidak chaos,” tutur Arie. Pihaknya akan berkomunikasi dengan pengelola kawasan untuk menggunakan jalan di kawasan tersebut sebagai jalur alternatif.
Terutama jika ide ganjil-genap nanti disetujui. Menurut Arie, mobil-mobil yang nanti tidak boleh masuk jalan tol karena aturan ganjil-genap akan masuk jalan alternatif tersebut.
”Kami juga akan menyiapkan jalan nasional. Seperti Kalimalang, jalur Pantura dulu, Cibubur, Jonggol, Cariu, hingga Ciranjang,” tutur dia.
Di sisi lain, Badan Pengelola Transortasi Jabodetabek (BPTJ) juga menyiapkan alternatif dengan memberlakukan HOV (Heavy Occupancy Vehicle). Dengan begitu, kendaraan-kendaraan yang mengantar para karyawan yang bekerja di kawasan industri akan mendapat prioritas.
”Ini dilakukan untuk mengurangi load. Sehingga kendaraan yang melintasi tol jumlahnya tidak terlalu banyak. Rekayasa lalu lintas juga dilakukan,” terang dia.
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan sehingga mengurangi kemacetan lalu lintas Karawang-Bekasi-Jakarta dan sebaliknya. Jalan tol sepanjang 36 kilometer itu terdiri dari sembilan seksi. (and/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya Lepas dari Kendal Setelah Tiga Jam Tersandera
Redaktur & Reporter : Soetomo