PSBB Sumbar, Begini Strategi Bupati Agam Penuhi Kebutuhan Pokok Warga

Minggu, 19 April 2020 – 14:23 WIB
Ilustrasi PSBB. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, AGAM - Bupati Agam Indra Catri, menyambut baik keputusan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, menyetujui pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Sumatera Barat.

Dia mengatakan sudah punya strategi untuk menjamin kebutuhan pokok warga selama PSBB.

BACA JUGA: Kejadian di Depok, Lagi PSBB Kok Malah Ramai Memancing Ikan

Dengan demikian, kata Catri, upaya melindungi kehidupan masyarakat yang terpapar virus Covid-19 pascaketetapan PSBB, pihaknya tidak memerlukan upaya yang ekstra keras.

“Karena strategi yang sudah dilaksanakan sebulan terakhir rasanya bisa menjamin pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terutama beras dan garam,” kata Catri dalam keterangan resmi, Minggu (19/4).

BACA JUGA: Luar Biasa! Aksi Personel TNI dan Polri Saat Penerapan PSBB Patut Dicontoh

Guna melindungi petani, pedagang, dan UMKM, pemerintah Kabupaten Agam akan meningkatkan penyerapan produk pertanian dan UMKM, demi menjaga kelangsungan usaha dan produksi mereka.

Hal itu, sekaligus untuk menggenapi berbagai upaya yang telah dilakukan sebulan terakhir.

BACA JUGA: PSBB Hari Pertama di Tangsel, Lalu Lintas Masih Padat Merayap

"Seperti membeli beras dan  sayur dari petani untuk kemudian didistribusikan kembali kepada kelompok masyarakat yang berhak mendapatkannya. Produk-pruduk UMKM akan terus diupayakan membeli sekaligus membantu memasarkannya,” lanjut Catri.

Pihaknya mengupayakan hingga awal Ramadan 1441, sekitar 70 persen dari keseluruhan rumah tangga di daerahnya sudah memiliki cadangan beras dan garam di rumahnya masing-masing.

Jumlah itu terdiri dari Rumah Tangga (RT) yang dianggap mampu dan tidak dibantu 35 persen, RT yang tardaftar dalam DTKS 25 persen.

Kemudian, 10 persen lagi RT penerima bantuan BAZ Sumbar, BAZ Agam, Aksi Peduli ASN, dan Sumbangan dari Korpri Agam yang disalurkan kepada para mubalig, guru mengaji, garin masjid, penjaga sekolah, guru honor, pelaku seni budaya dan guru PAUD.

Bila strategi ini berjalan lancar, Pemda Agam menargetkan 30 persen RT yang terpapar lainnya sudah dapat dibantu menjelang memasuki bulan Ramadan. Dengan demikian seluruh RT di Agam sudah memiliki cadangan beras dan garam sebulan ke depan.

Sementara itu, pengucuran bantuan dengan memanfaatkan BLT Propinsi, BLT Pusat, BLT Nagari, Kartu Prakerja, serta jenis bantuan lainnya akan menyusul setelah pendataan selesai dilakukan.

“Selain itu kami juga menggalang bantuan dari para donatur yang berasal dari berbagai nagari, dunia usaha, organisasi sosial kemasyarakatan, kelompok alumni sekolah, ormas, orpol, Niniak Mamak, para perantau, dan komunitas lainnya,” ucap Catri.

Pihaknya menyebutkan, penetapan PSBB Sumbar akan lebih memudahkan pemerintah daerah melakukan pengawasan dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona, baik dari masyarakat dari luar Agam maupun di antara masyarakat.

Pemda Agam juga akan memperuat gerakan “Mengadang Corona Berbasis Nagari dan Kaum”. Bila selama masih bersifat imbauan agar masyarakat melaksanakan social dan physical distancing, ke depan tentunya bisa lebih ketat dan tegas.

“Bila ditemui sekelompok orang mengadakan perkumpulan dan keramaian di tempat yang tidak direkomendasikan selanjutnya dapat dilakukan peringatan, penindakan, dan bahkan pembubaran. Bagi yang masih mada atau ngeyel bisa diproses lebih lanjut,” tandasnya. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler