PSG vs Chelsea, Krisis tapi Optimistis

Selasa, 17 Februari 2015 – 04:05 WIB

jpnn.com - PARIS - Salah satu partai terseru babak 16 besar Liga Champions 2014-2015 tersaji di Parc des Princes, Paris, dini hari nanti. Tuan rumah Paris Saint-Germain (PSG) akan berhadapan dengan Chelsea.

Partai itu adalah ulangan perempat final musim lalu. Saat itu, The Blues, julukan Chelsea  berhasil melangkah ke semifinal karena unggul agresifitas gol tandang dengan agregat 3-3.

BACA JUGA: Munas Taekwondo Ribut, Pengunjung Hotel Kaget

Pertandingan PSG melawan Chelsea adalah yang paling luar biasa musim lalu. Pada leg pertama di Paris, PSG sukses membekap Chelsea dengan skor 3-1. Tetapi, ketika bertandang ke Stamford Bridge, PSG yang hanya butuh hasil imbang atau minimal kalah dengan selisih satu gol, justru takluk dengan skor 0-2.

Kekalahan tersebut begitu menyakitkan bagi Thiago Silva dkk. Namun, hal itu tidak terlalu berpengaruh kepada performa PSG dalam dua kompetisi domestik. Pada akhir musim, Les Parisiens sukses memeluk gelar Ligue 1 dan Coupe de la Ligue.

BACA JUGA: Dovizioso Tebar Ancaman Pada Marquez

Sementara itu, Chelsea justru sebaliknya. Klub asal London itu nihil gelar. Pada babak semifinal Liga Champions, John Terry dkk dibantai Atletico Madrid dengan skor 3-1.

Mengulangi hasil musim lalu akan menjadi pekerjaan yang sangat berat untuk PSG. Sebab, kondisi tim sedang tidak ideal. Banyak pemain kunci yang bertumbangan karena cedera. Sebut saja gelandang Yohan Cabaye, winger Lucas Moura, defeder Serge Aurier dan Marquinhos, gelandang bertahan Blaise Matuidi, dan gelandang serang Javier Pastore.

BACA JUGA: Mesin Mercedes Bikin Grosjean Pede

Saat laga melawan Caen dalam lanjutan Ligue 1 Prancis akhir pekan lalu (14/2), empat pemain PSG harus ditarik keluar karena cedera. Yakni, Cabaye, Lucas, Aurier, dan Marquinhos.

Entraineur PSG Laurent Blanc memang masih menyimpan full back kanan Gregory van der Wiel dan penyerang Ezequiel Lavezzi. Tetapi tetap saja, Blanc sangat galau dengan kondisi yang dialami timnya.

Laga ini menjadi pertaruhan bagi karir Blanc. Jika sampai tereliminasi, konsorsium asal Qatar yang menjadi pemilik PSG bakal marah besar. Bukan tidak mungkin, Blanc akan dipecat.                           

"Kami sudah pernah mengalami situasi sulit seperti ini sebelum laga pertama melawan Barcelona pada babak penyisihan grup. Namun, kami bisa melewatinya (menang 3-2)," kata Blanc kepada AFP. Ketika melawan Barcelona itu, PSG tidak diperkuat dua pemain kuncinya, Lavezzi dan Zlatan Ibrahimovic. 

Kubu Chelsea sendiri sangat sadar bahwa PSG tidak berada dalam kondisi terbaik. Namun, selama Ibrahimovic bermain, maka juara Prancis ini akan tetap menjadi kekuatan yang berbahaya. Walaupun faktanya, penampilan striker asal Swedia itu jauh menurun musim ini. Dari 11 gol Ibra, hanya empat yang tercipta lewat skema open play.

"Zlatan adalah binatang buas. Dia berada di antara striker-striker terbaik dalam sejarah sepak bola," puji bomber Chelsea, Diego Costa kepada Sport Magazine.  

Bagi bek tengah David Luiz, bermain dengan Ibra adalah salah satu faktor penting alasan kepindahannya dari Chelsea ke PSG. "Tentu saja Mourinho mengenal Zlatan dengan baik saat bersama di Inter. Dia akan punya rencana untuk meghentikanya. Namun, Zlatan akan memiliki solusinya," kata Luiz kepada Daily Mail.

Bagi Luiz, laga kontra Chelsea menjadi momen yang emosional. Inilah kali pertama Luiz berduel melawan mantan klubnya  tersebut. 

Pemain asal Brasil itu bergabung dengan Chelsea pada 2011. Bek 27 tahun itu menjadi komponen penting Chelsea yang menjadi juara Liga Champions 2012. Terus menempati posisi inti, Luiz secara mengejutkan ditransfer ke PSG pada Juni lalu dengan harga frantastis menembus 50 juta pound atau sekitar Rp 978,7 miliar. Dengan banderol tersebut, Luiz mencatat rekor sebagai bek termahal dalam sejarah sepak bola.                 

"Sayalah yang memutuskan untuk meninggalkan Chelsea pada akhir musim. Chelsea menawari saya kontrak baru dan saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak merasakan feeling yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Luiz dalam wawancara eksklusif dengan The Sun.

"Saya memiliki koneksi yang luar biasa dengan fans, rekan setim, dan semuanya yang berada dalam klub. Namun, saya rasa waktu saya sudah berakhir dan saya ingin memiliki momen yang lain dalam hidup saya," imbuh mantan pemain Benfica tersebut.    

Luiz memang tidak secara tegas menyebut faktor Mourinho sebagai alasan kepergiannya dari Chelsea. Namun, dugaan itu menguat. Apalagi mantan pelatih Real Madrid dan Inter Milan tersebut sering memainkan Luiz sebagai gelandang bertahan daripada bek tengah yang merupakan posisi naturalnya.

 "Orang-orang selalu membuat cerita antara saya dan Mourinho. Namun, tidak pernah ada cerita itu," kata Luiz. (nur/jawapos/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wawrinka Sabet Juara Rotterdam Open


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler