JAKARTA - Divisi Utama PT Liga Indonesia (PT LI) 2013 dipastikan kehilangan satu peserta. Itu setelah klub PSGL Gayo Lues dipastikan tidak akan ikut serta dalam kancah kasta kedua sepak bola Indonesia tersebut.
Alasan utama mundurnya, PSGS, adalah karena masalah finansial yang sedang membelit klub. Dengan kondisi ini, grup I Divisi Utama yang diikuti oleh klub-klub dari kepulauan Sumatera hanya tersisa tujuh klub.
CEO PT LI Joko Driyono membenarkan bahwa PSGL mundur setelah mengajukan surat mengunduran diri pada pertengahan Januari lalu. Namun, alasan pengunduran diri itu, PSGL, menyebut tak kunjung mendapatkan sponsor untuk mengarungi Divisi Utama.
"Kami menerima pengunduran diri PSGL. Namun, kami tidak bisa memutuskan sanksi apa yang kan diterima karena mereka mundur sebelum kompetisi digelar," ujarnya seperti diberitakan Jawa Pos hari ini.
Menurut Joko, wewenang untuk memberikan sanksi bukan berada pada pengelola kompetisi. Melainkan, ada di tangan Komisi Dispilin PSSI versi KLB Ancol yang diketuai oleh Hinca Panjaitan. Sayang, Hinca masih belum bisa dikonfirmasi terkait langkah Komdis selanjutya.
Mundurnya, PSGL, ini menurut Joko tidak akan mempengaruhi jalannya kompetisi terutama di grup I. PT LI memutuskan menghapus semua jadwal pertemuan klub di grup I dengan PSGL."Tidak ada perubahan. Kompetisi juga kan belum jalan. Jadi tidak masalah," cetusnya.
Pascamundurnya PSGL, Divisi Utama praktis hanya diikuti oleh 41 klub. Grup I yang ditinggal oleh PSGL menjadi grup dengan peserta paling sedikit daripada empat grup lainnya, yakni tujuh klub.(aam/ko)
Alasan utama mundurnya, PSGS, adalah karena masalah finansial yang sedang membelit klub. Dengan kondisi ini, grup I Divisi Utama yang diikuti oleh klub-klub dari kepulauan Sumatera hanya tersisa tujuh klub.
CEO PT LI Joko Driyono membenarkan bahwa PSGL mundur setelah mengajukan surat mengunduran diri pada pertengahan Januari lalu. Namun, alasan pengunduran diri itu, PSGL, menyebut tak kunjung mendapatkan sponsor untuk mengarungi Divisi Utama.
"Kami menerima pengunduran diri PSGL. Namun, kami tidak bisa memutuskan sanksi apa yang kan diterima karena mereka mundur sebelum kompetisi digelar," ujarnya seperti diberitakan Jawa Pos hari ini.
Menurut Joko, wewenang untuk memberikan sanksi bukan berada pada pengelola kompetisi. Melainkan, ada di tangan Komisi Dispilin PSSI versi KLB Ancol yang diketuai oleh Hinca Panjaitan. Sayang, Hinca masih belum bisa dikonfirmasi terkait langkah Komdis selanjutya.
Mundurnya, PSGL, ini menurut Joko tidak akan mempengaruhi jalannya kompetisi terutama di grup I. PT LI memutuskan menghapus semua jadwal pertemuan klub di grup I dengan PSGL."Tidak ada perubahan. Kompetisi juga kan belum jalan. Jadi tidak masalah," cetusnya.
Pascamundurnya PSGL, Divisi Utama praktis hanya diikuti oleh 41 klub. Grup I yang ditinggal oleh PSGL menjadi grup dengan peserta paling sedikit daripada empat grup lainnya, yakni tujuh klub.(aam/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djohar Akan Evaluasi Kepengurusan Timnas
Redaktur : Tim Redaksi