jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bantah memfitnah kantor berita politik RMOL terkait pemberitaan soal konsultan politik Stanley Greenberg di belakang Jokowi. Sebelumnya, PSI menyatakan bahwa kabar tersebut merupakan upaya untuk menghancurkan reputasi Jokowi.
“PSI memang menyatakan ada sebuah upaya jahat melalui penyebaran kebohongan tentang kehadiran konsultan asing Stanley Greenberg di belakang Jokowi yang dikait-kaitkan dengan Israel. Hanya saja media pertama yang memberitakan berita bohong tersebut di Indonesia adalah RMOL. Sehingga kami mempertanyakan, dari mana RMOL memperoleh kabar bohong tersebut,” kata Daniel Simeon Tumiwa, Minggu (17/2).
BACA JUGA: Prabowo: Apakah yang Bapak Maksud dengan Unicorn?
Daniel menegaskan, PSI tidak menuduh RMOL sebagai bagian dari konspirasi jahat terhadap Jokowi. Pihaknya hanya ingin RMOL memberi penjelasan tentang sumber informasi tersebut.
Dia menjelaskan, kabar Greeberg jadi konsultan Jokowi dikutip dari website political-strategist.com. Nah, belakangan diketahui bahwa websiter itu merupakan bagian strategi politik palsu yang khusus dibuat untuk menghancurkan reputasi Jokowi.
BACA JUGA: Prabowo Sebut Lahan Negara Bisa Habis Dibagikan Jokowi? Nih Faktanya
“Pertanyaan saya, dari mana RMOL memperoleh informasi tentang website yang sama sekali tidak terkenal dan merupakan website palsu yang jelas didirikan dengan tujuan merusak reputasi Pak Jokowi?” kata Daniel.
Karena itu, menurut Daniel, penjelasan tentang sumber informasi itu menjadi kunci. “Dan hanya RMOL yang bisa menjelaskan kepada publik siapa yang menjadi sumber informasi bohong tersebut,” ujar Daniel.
BACA JUGA: Hasto: Prabowo Cenderung Mengulangi Masalah Lama, Miskin Pengalaman
Menurut Daniel, penjelasan RMOL sangat penting untuk membongkar skandal politik serius tentang Stan Greenberg. “Ini usaha serius. Karena itu kita harus tahu siapa yang berada di belakang upaya jahat ini,” terang dia.
Daniel juga menyatakan memohon maaf bila RMOL merasa dituduh sebagai operator penyebaran kabar bohong itu. “Saya duga RMOL menjadi korban penyebaran kabar bohong yang dengan sengaja disusupkan oleh kekuatan-kekuatan tertentu,” ujar Daniel.
“Karena itu, RMOL perlu bicara terus terang tentang siapa sumber kabar bohong itu,” pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bocorkan Ratusan Ribu Hektare Lahan Prabowo di Kaltim dan Aceh
Redaktur & Reporter : Adil