PSI Berpeluang Curi Satu Kursi di Dapil Jatim VI

Jumat, 01 Maret 2019 – 17:41 WIB
PSI. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Meskipun pindah daerah pemilihan (dapil) ke Jawa Timur VI, Guruh Soekarnoputra mendapatkan elektabilitas tertinggi. Sebelumnya pada Pemilu 2014 silam, Guruh maju dan terpilih dari dapil Jatim I.

Temuan survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas Guruh mencapai 15,3 persen, disusul oleh Anggia Erma Rini sebesar 8,0 persen.

BACA JUGA: Jazuli Juwaini: Ulama dan Santri Selalu Terdepan Dalam Upaya Bela Negara

“Guruh dan Anggia memiliki basis pemilih yang kuat,” ungkap Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran pers di Jakarta, pada Jumat (1/3).

Guruh memiliki ikatan biologis maupun ideologis dengan Bung Karno, khususnya di dapil yang mencakup salah satunya Kabupaten Blitar tersebut.

BACA JUGA: Bamsoet: Tanah Subur Jangan Disia-siakan Jadi Lahan Tidur

Anggia merupakan ketua umum Fatayat, organisasi sayap perempuan Nahdlatul Ulama (NU). Menurut Rudi, Anggia yang maju dari PKB berpotensi mendapatkan dukungan dari kalangan perempuan. “Anggia memiliki basis pemilih pasti emak-emak, ditambah lagi faktor NU di Jawa Timur,” lanjut Rudi.

Selain Guruh dan Anggia, calong anggota legislatif (caleg) lain yang berpeluang mendapatkan kursi dari dapil Jatim VI adalah caleg petahana. Mereka adalah An’im Falachuddin Mahrus dengan elektabilitas 6,5 persen, Budi Yuwono 6,3 persen, Sarmuji 5,9 persen, Endro Hermono 5,3 persen, dan Ahmad Rizki Sadig 3,6 persen.

BACA JUGA: Indra Iskandar Pimpin Upacara Persemayaman Deputi Administrasi DPR

“Hampir semua caleg petahana yang menang pada Pemilu 2014 berpeluang terpilih kembali,” jelas Rudi.

Caleg pendatang baru yang meraih elektabilitas paling tinggi adalah Sri Rahayu dari PDIP (4,5 persen) dan Imam Addaraqutni dari Partai Solidaritas Indonesia (3,1 persen). Menurut Rudi, dengan alokasi 9 kursi di dapil Jatim VI, PSI berpeluang mendapatkan satu kursi.

Sri Rahayu merupakan isteri dari mantan ketua DPD PDIP Jawa Timur, Sirmadji. Sedangkan Imam merupakan tokoh muda Muhammadiyah yang saat ini menjabat sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Imam yang juga hafidz Al-Quran ini pernah terpilih sebagai anggota DPR pada masa awal reformasi. “Tidak heran Imam mendapat respons kuat dari pemilih,” tutur Rudi.

Caleg-caleg pendatang baru tersebut mampu menggerus elektabilitas caleg petahana seperti Mahardika Supratpo (1,0 persen), Eva Kusuma Sundari (0,8 persen), dan Arteria Dahlan (0,3 persen). Termasuk Venna Melinda yang pindah partai dari Demokrat ke NasDem (2,9 persen). “Nama-nama besar tidak menjamin caleg untuk melenggang ke Senayan kali ini,” kata Rudi.

Selain Imam, caleg PSI lainnya adalah Nanang Priyo Utomo (0,4 persen) dan Fadlun (0,1 persen). Sementara itu masih ada 26,5 persen yang menyatakan belum menentukan pilihan.

“Artinya masih ada peluang bagi para caleg baik petahana maupun pendatang baru untuk mendapatkan tambahan elektabilitas,” pungkas Rudi.

Survei Y-Publica dilakukan pada 21-30 Januari 2019 di dapil Jatim VI, yang mencakup Kediri, Blitar, dan Tulungagung. Dalam Pileg 2019, dapil Jatim VI mendapat alokasi 9 kursi. Jumlah responden sebanyak 800 orang mewakili tiap kecamatan. Sampel dipilih secara acak bertingkat, dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada! Pileg 2019 Rawan Hasilkan Caleg Stres


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler