PSI Tantang Debat dengan Parpol Lama

Selasa, 12 Maret 2019 – 09:29 WIB
Ketua Umum PSI Grace Natalie. Foto: Ist

jpnn.com, MEDAN - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, mengharapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), masyarakat sipil atau media massa memfasilitasi debat antarpartai politik.

BACA JUGA : Grace Natalie: PSI Adalah Pengganggu Tidur Partai Politik Lama

BACA JUGA: Grace Natalie: PSI Adalah Pengganggu Tidur Partai Politik Lama

Menurut Grace, debat tersebut bisa menunjukkan visi-misi sebuah partai politik sebelum menentukan pilihan di Pemilu 2019.

“Tujuan agar publik bisa menilai kualitas dari partai yang akan mereka dukung. Bagi kami, debat ini penting untuk memastikan kualitas DPR mendatang tidak lebih buruk,” Grace dalam pidato politik di Medan.

BACA JUGA: PSI Sentil Golkar dan PDIP soal Komitmen Menjaga Toleransi

BACA JUGA : Grace Natalie: Apa Partai yang Sekarang Telah Bekerja Keras?

Pada pidato politiknya, Grace menyayangkan proses penyelenggaraan Pemilu 2019 yang masih kurang memberikan ruang eksplorasi bagi publik.

BACA JUGA: Pesan Ketum PSI kepada Politikus Zaman Old: Sudah Cukup!!!

Publik, tegas dia, seharusnya mendapatkan kesempatan untuk melihat kontestasi antarpartai politik peserta pemilu.

“Publik kehilangan kesempatan untuk melihat kontestasi ide diantara 16 partai politik,” tegas Grace.

BACA JUGA : Pesan Ketum PSI kepada Politikus Zaman Old: Sudah Cukup!!!

Menurut Lingkaran Survei Indonesia, pamor partai politik dan caleg memang kurang di ajang pemilu serentak ini karena publik berfokus kepada capres.

KPU sendiri memfasilitasi debat antarcalon presiden agar publik bisa menilai masing-masing kandidat. Namun, lain halnya dengan partai politik.

Sementara, jelas Grace, publik berhak mengetahui perbedaan visi dan misi partai-partai terkait berbagai isu, seperti pemberantasan korupsi, poligami, dan intoleransi.

“Kami tidak tahu, apa beda visi dan misi partai-partai nasionalis dalam pemberantasan korupsi? Apa posisi mereka dalam isu poligami? Apa yang akan mereka lakukan bila ada penutupan gereja? Apa tindakan mereka menghadapi persekusi terhadap Ahmadiyah, Syiah, serta kelompok-kelompok adat dan penghayat? Rakyat berhak mendengar!” ujar Grace. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSI Tak Rela Indonesia Medioker karena Korupsi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler