jpnn.com, JAKARTA - PSI Jakarta mengkritisi proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sedang berjalan di DPRD saat ini. Koalisi Gerindra-PKS sudah mengajukan dua nama calon yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Wakil Ketua DPW sekaligus Juru Bicara PSI Jakarta Rian Ernest menilai proses pemilihan tersebut sangat tidak transparan dan bersifat tertutup.
BACA JUGA: PSI DKI Gelar Seleksi Terbuka Calon Pengurus DPW
“Undang-Undang mengatur bahwa pemilihan Wagub melalui voting di DPRD terhadap dua calon yang diusulkan. Hanya saja, kami harus pastikan kualitas demokrasi terjaga. Akan lebih adil bagi warga Jakarta untuk tidak disodorkan kucing dalam karung. Jangan sampai pemilihan Wagub ini tidak transparan, seolah-olah hanya keputusan segelintir elite partai saja,” kata Rian dalam keterangan pesnya, Selasa (2/7).
BACA JUGA: Respons Mendagri Terkait Sosok Pengganti Sandiaga Uno Sebagai Wagub DKI
BACA JUGA: PSI Jakarta Nilai Anies Menyalahgunakan Pergub Ahok soal Reklamasi
Seperti diketahui, proses pemilihan gubernur-wakil gubernur pada tahun 2017 lalu berjalan melalui proses demokrasi yang panjang dan adu gagasan. Sejak Sandiaga Uno mengundurkan diri dari posisi Wagub, Anies Baswedan terpaksa bekerja sendiri memimpin roda pemerintahan. Posisi Wagub adalah sangat strategis terhadap terlaksananya pemerintahan yang efektif di ibu kota.
“Kami usulkan agar ada paparan publik atau bahkan debat publik untuk melihat kualitas dari calon-calon Wagub yang diajukan koalisi Gerindra-PKS. Kalau mereka enggan mengadakan uji publik secara terbuka, biar PSI saja yang menyelenggarakan. PSI siap meminjamkan ruang kantor untuk acara debat publik lengkap dengan moderator dan panelis,” kata Rian.
BACA JUGA: Audit Kantor Akuntan Publik Nyatakan Laporan Dana Kampanye PSI Sesuai UU
Dia berharap dalam forum tersebut para kandidat Wagub dapat memaparkan bagaimana mereka berencana membantu Anies Baswedan menuntaskan janji-janji kampanyenya. PSI ingin memastikan pelibatan publik dalam menentukan pemimpinnya. PSI membayangkan agar Gubernur bisa ikut hadir dan melihat penampilan para kandidat Wagub tersebut.
“Sebenarnya, masa jabatan DPRD ini kan sudah kurang dari dua bulan. Kami ragu ada cukup waktu pemilihan Wagub ini bisa berjalan secara terbuka, partisipatif, dan sepantasnya. Kita ini mau memilih pemimpin Ibukota loh. DPRD tinggal dua bulan menjabat, apa bisa dengan kritis dan seksama mempelajari latar belakang calon Wagub dan memutuskan?,” tanya Rian.
Rian menyayangkan sebelumnya kekosongan ini dibiarkan berkepanjangan dan sekarang terkesan diburu-buru. Publik belum dijelaskan siapa calon-calon ini, dan apa pencapaian serta gagasan para calon. PSI berharap jangan sampai pengambilan keputusan seolah sengaja tidak ingin melibatkan publik.
“Pemilihan wagub ini terlalu terburu-buru tanpa melibatkan publik. Masyarakat sangat kritis. Beri warga ruang mempelajari dan mengkritisi para calon secar terbuka. Kalau perlu, supaya proses demokrasi berjalan seharusnya, tunggu DPRD baru dilantik saja untuk jalankan proses yang transparan,” tutup Rian.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laporan Dana Kampanye PSI Lengkap dan Sesuai Aturan
Redaktur & Reporter : Friederich