jpnn.com - Psikolog Hanna Rahmi melihat sosok Ganjar Pranowo merupakan pemimpin yang supel dan mudah diterima masyarakat.
Karakter tersebut membuat Ganjar dapat dipercaya banyak orang.
BACA JUGA: Kuat di Jabar, Ridwan Kamil Cawapres Ideal untuk Ganjar
Hanna mengulas hal tersebut dalam acara bedah buku ‘Hitam Putih Ganjar, Jejak Kepemimpinan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah' di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Hanna menjelaskan dari sisi psikologi, Ganjar merupakan pemimpin ekstrovert yang supel dengan gaya kepemimpinan energik dan mudah berbaur. Karakter tersebut membuat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode itu mudah diterima publil.
BACA JUGA: Dukung Ganjar Pranowo Maju Jadi Presiden, Once Mekel Beber Fakta Ini
“Hal itu yang dapat dijadikan modal dari model kepemimpinannya yang transformasional, sehingga mampu mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti beliau,” kata Hanna.
Lebih lanjut, Hanna menjelaskan sosok pemimpin ekstrovert seperti Ganjar pada umumnya bersikap terbuka dalam segala hal. Karena itu, Ganjar mudah dipercaya oleh masyarakat.
BACA JUGA: Membongkar Pikiran Ganjar: Mahfud MD Pas jadi CawapresÂ
Dari kepribadian ekstrovert juga, ucap Hanna, Ganjar bisa menjangkau semua kalangan ataupun kelompok masyarakat. Hal ini menjadikan Ganjar dikagumi banyak orang.
“Ganjar mampu ke semua kalangan, baik itu muda, tua, laki-laki, perempuan, itu yang membuat sosok Ganjar Pranowo disenangi dan dikagumi. Tidak hanya mereka yang berusia dewasa, tetapi juga anak-anak, remaja, dan ibu-ibu,” kata Hanna.
Menurut Hanna, karakteristik itu menjadi modal berharga bagi Ganjar untuk bisa menjadi pemimpin masa depan yang mampu merangkul seluruh kalangan masyarakat di Indonesia.
“Jadi, dari beberapa kelebihan beliau, selain dengan gayanya yang lues, dan kemudian beliau punya filosofi jawa ‘Dipangku Mati’ sehingg mampu merangkul semua kalangan. Itu modal utama menjadi pemimpin,” sambungnya.
Sementara itu, Pakar Ideologi Nasional Sudhamek menyebut kepemimpinan Ganjar yang supel membuat Jateng sebagai salah satu provinsi paling toleran.
Ganjar membawa Provinsi Jateng mendominasi 10 kota paling toleran di Indonesia versi SETARA Institute. Adapun kota di Jateng yang termaktub dalam raihan itu ialah Salatiga, Surakarta, Semarang, dan Magelang.
“Beliau merawat toleransi dengan baik sekali. Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi dengan toleransi terbaik. Itu yang harus terus dilakukan di tingkat nasional dengan tanggung jawab yang lebih besar,” pungkasnya.
Selain Hanna dan Sudhamek, turut hadir sejumlah narasumber bedah buku, yaitu Pakar Administrasi dan Kebijakan Publik Agung Firman Sampurna, Pengamat Politik Fahry Ali, Dosen dan Akademisi FISIPOL UGM Ari Dwipayana, hingga Sejarawan Asvi Warman Adam.(mcr15/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib