jpnn.com, JAKARTA - Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mengabarkan ke klub soal penyaluran subsidi Rp 800 juta setiap bulan, sampai lanjutan kompetisi Liga 1 2020 pada Oktober sampai Februari 2021 mendatang.
Nilai tersebut ternyata belum disepakati oleh klub, salah satunya ialah PSIS Semarang.
BACA JUGA: PSIS Semarang Siap Sambut Lanjutan Kompetisi
Melihat sisa kompetisi yang akan dihelat selama rentang enam bulan, CEO PSIS Yoyok Sukawi mengatakan subsidi dari operator dengan jumlah itu dinilai kurang pas, apalagi lanjutan kompetisi tanpa penonton.
"Kalu dari kami, ya kami nilai subsidi Rp800 juta itu sangat kurang karena kompetisi Liga 1 dilanjutkan tidak seperti biasanya. Apalagi kami, PSIS itu salah satu pemasukan terbesarnya dari hasil penjualan tiket pertandingan, ini nanti kan tak ada penonton," kata Yoyok, Senin (20/7).
BACA JUGA: PSIS Semarang Usulkan Format Home Tournament
Menurut pria yang juga anggota Komisi X DPR RI tersebut, pemasukan tiket pertandingan bagi PSIS nilainya cukup signifikan.
Membandingkan dengan 2019 lalu, mereka bisa meraup pemasukan sampai Rp20 miliar dari tiket saat laga kandang.
BACA JUGA: PT LIB Sudah Surati Klub, Lanjutan Liga 1 Akan Bergulir 1 Oktober sampai 28 Februari 2021
"Mungkin operator bisa menyesuaikan dengan aspirasi dan keinginan klub. Kalau usulnya itu di atas Rp1 miliar lah. Ada yang usul Rp 1,25 Miliar, ada yang Rp 1,5 Miliar. Kalau Rp 800 juta kami pikir masih kurang, karena ini kan tanpa penonton," papar Yoyok.
Sejatinya, beberapa klub lain juga sejalan dengan PSIS, terutama mereka yang selama ini mengandalkan pemasukan dari penonton.
Oleh karena itu, ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi PT LIB agar neraca keuangan klub tak merugi di tengah pandemi covid-19 ini. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad