jpnn.com, SEMARANG - Klub PSIS Semarang berharap status kompetisi di Indonesia segera jelas. Sikap PSIS, menurut sang CEO, Yoyok Sukawi, sejatinya sama dengan klub-klub yang lain.
Pasalnya, tanpa status yang jelas, maka klub yang menjadi kontestan liga menjadi korban.
BACA JUGA: Wah, Para Pemain PSIS Semarang Dapat Kejutan dari Pak Ganjar
"Mau liga dilanjutkan atau diganti liga baru sama saja, yang terpenting sekarang itu, kejelasan dari kompetisinya dulu seperti apa. Karena ini menyangkut banyak tim, bukan PSIS saja, saya pikir klub yang lain juga sama keinginannya," tegas Yoyok.
Memang, akibat kompetisi yang tak kunjung pasti dan izin yang tak turun-turun dari kepolisian, klub menjadi kesulitan finansial.
BACA JUGA: Mbak Yuliana Tewas di Kamar Hotel, Dua Pria Ini Langsung Diamankan
Di satu sisi mereka tetap menggaji pemain, namun di sisi lain tak ada pemasukan sama sekali.
Akibat dari kondisi ini, banyak pemain asing dan lokal yang memilih untuk meninggalkan klubnya dan tak peduli lagi dengan kelanjutan kompetisi di Indonesia.
BACA JUGA: Inilah Pelaku Pemerkosaan Gadis 17 Tahun di Kuburan, Oh Ternyata
Mereka hijrah ke kompetisi negeri sebelah yang sebagian besar sudah berputar kembali.
Bukan itu saja, ada juga klub yang memilih membubarkan tim karena sudah kesulitan finansial.
BACA JUGA: Pulang Kerja, Istri Kaget Saat Membuka Pintu Rumah, Lihat Suami Berbuat Nekat
Madura United menjadi klub pertama yang menyatakan membubarkan tim, kemudian dilanjutkan dengan Persipura Jayapura. Adakah yang menyusul lagi? (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad