jpnn.com, SEMARANG - PSIS Semarang menyikapi hasil Liga 1 2020 Club Meeting dengan apa adanya. Mereka menilai, belum ada hal baru yang ditawarkan operator kompetisi Liga 1 2020, PT Liga Indonesia Baru (LIB) kepada klub.
PSIS memang berharap PT LIB menaikkan hak komersial atau subsidi untuk klub, bukan tetap di angka Rp800 juta.
BACA JUGA: Leher Nenek Yati Dililit Ular Kobra Lalu Disembur, Begini Kondisinya
"Ini hasilnya sama saja, belum ada yang baru. Mungkin cuma rencana workshop sendiri untuk protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini," kata CEO PSIS Yoyok Sukawi, Sabtu (8/8).
Dia juga menyebut subsidi yang diusulkan oleh PSIS dan beberapa klub untuk bisa naik nilainya, ternyata tak disetujui. Dari hasil pertemuan klub itu, Yoyok menyebut subsidi tetap seperti di angka awal yang ditawarkan oleh PT LIB, yakni RP 800 juta.
BACA JUGA: Video Viral, Istri Tua Hancurkan Rumah Bini Muda dengan Eskavator, Sampai Rata dengan Tanah
"Pembahasannya sama saja, nggak ada yang baru. Subsidi pun dari usulan kami dan beberapa klub agar ditambah, ternyata tetap. Nilainya ya cuma Rp 800 juta itu," terang pria yang juga anggota Komisi X DPR RI tersebut.
Meski tak bisa sesuai dengan usulan dari beberapa klub untuk naik, PSIS mengaku tak bisa menuntut lebih banyak lagi. Hanya, keputusan dari PT LIB itu akan berimbas pada harapan pemain-pemain di PSIS yang sebelumnya berharap kontrak bisa dinaikkan lagi dari batas yang dibuat oleh PSSI, yakni dipotong 50 persen.
BACA JUGA: PSIS Semarang Siap Sambut Lanjutan Kompetisi
"Ya, kalau hak komersial adanya segitu, ya nggak masalah, dikasihnya begitu terus mau bagaimana lagi?," ungkapnya.
Namun demikian, Yoyok menjelaskan bahwa sebenarnya harapan dari pemain-pemain dan awak tim sebelumnya ingin subsidi naik, dengan begitu kontrak pemain bisa ditambahkan.
Sayangnya, saat rapat terungkap bahwa PT LIB tak bisa melebihi angka Rp 800 juta tersebut.
BACA JUGA: Pasangan Sejoli Ini Tak Berkutik Saat Terkepung Keramaian Pengajian Emak-emak, Begini Akhirnya
"Kami sdah bicara ke pemain, bilang kalau nggak mampu kasih kontrak full ke mereka karena liga jalan tanpa penonton, pemasukan tak ada. Kemudian pemain bilang, minta tolong agar disampaikan ke PT LIB untuk menambah nominal hak komersial itu, sehingga pemain bisa mendapatkan tambahan, untuk meningkatkan kesejahteraan pemain. Karena nggak nambah tetap Rp800 juta, ya pemain haru smenerima adanya cuma segitu," terangnya. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad