jpnn.com - CILEUNGSI-Berbagai upaya terus dilakukan agar Limusnunggal dan Situsari tidak menjadi lokalisasi bagi pekerja seks komersil (PSK).
Setelah penertiban dan penangkapan tak membuat mereka jera, Camat Cileungsi Beben Suhendar memiliki cara baru untuk mengatasi penyakit sosial tersebut. Yaitu memperkerjakan mereka sebagai tenaka kerja wanita (TKW) di luar negeri.
BACA JUGA: Pasang CCTV di Seluruh Pintu Air
Pihaknya telah berkordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Dalam waktu dekat, akan diadakan pertemuan dengan instansi yang dipimpin Mohammad Jumhur Hidayat itu.
“Benar kami memang merencanakan mengirim para PSK itu sebagai TKW di luar negeri. Bagi mereka yang terjaring dalam razia, tidak akan kami lepas kembali. Malahan akan dibimbing oleh BNP2TKI,” terang Beben kepada Radar Bogor (Grup JPNN), kemarin.
BACA JUGA: Siswa Tawuran Dikeluarkan Dari Sekolah
Jika upaya ini berhasil, menurut Beben akan menjadi role model bagi program nongol babat (nobat) Pemkab Bogor. Apalagi, selama ini PSK dianggap menjadi biang timbulnya penyakit masyarakat. “Jika tak ada halangan, pertengahan bulan ini BNP2TKI akan datang untuk memberikan sosialisasi,” imbuh mantan camat Tanjungsari itu.
Hal itu pun mendapat respon dari Jumhur. Menurutnya, pemberantasan PSK harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Tidak asal begitu saja. “Kami tentu menyambut positif rencana dari camat. Bagi PSK yang terjaring, akan kami bina keagamannya dengan menitipkan mereka di pondok pesantren,” jelasnya.
BACA JUGA: Tompel Salah Sasaran Siram Air Keras di Bus
Sementara itu, Aktivis Pemuda Cileungsi, Alhafis berharap program tersebut berjalan dengan baik. Sehingga bisa mengubah wajah Cileungsi ke arah lebih baik. “Kalau bisa sih, setelah dibongkar lokalisasi itu berubah menjadi tempat ibadah,” sarannya. (abe/b)
:ads="1"
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lion Air Lupa Angkut Tas Penumpang
Redaktur : Tim Redaksi