PSK Eks Dolly Pindah ke Kendari, Tarifnya Melonjak jadi Segini

Senin, 25 Januari 2016 – 00:28 WIB
PSK. Foto: ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - KENDARI – Tutupnya lokalisasi Dolly di Surabaya ternyata berdampak di daerah-daerah lainnya. Jumlah PSK di Sulawesi Tenggara (Sultra) bertambah. Ada 46 PSK eks Dolly yang hijrah ke Sultra.

Sebanyak 22 orang beroperasi di Kota Kendari dan 24 orang memilih Kota Baubau. Angka tersebut bisa saja bertambah jika pemerintah daerah tidak mencari solusi dalam menangkal menjamurnya bisnis prostitusi di daerah ini.

BACA JUGA: Mohon Perhatian, Provinsi Baru Ini Kekurangan PNS

Hasil pendataan Lembaga Advokasi HIV/AIDS (LAHA) Sultra tahun 2015, ada 242 PSK yang beroperasi di Kota Kendari. Mereka berusia 15-48 tahun dengan tarif Rp 100 ribu hingga Rp 7 juta. Berbagai cara yang dilakukan untuk mendapatkan pelanggan baik melalui transaksi langsung di THM, maupun menggunakan media sosial dan muncikari.

Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polres Kendari mencatat, ada sekira 40 Tempat Hiburan Malam (THM), panti pijat, dan tempat karaoke yang potensial menjadi tempat transaksi prostitusi. Sebanyak 79 hotel yang potensial digunakan sebagai tempat praktik esek-esek.

BACA JUGA: Aneh! Sepeda Motor tak Rusak Sama Sekali, Tapi 2 Pengendaranya Terlindas Truk

Koordinator Pendataan dan Pengawasan LAHA Sultra, Aldo F mengungkapkan, pendataan yang dilakukan sepanjang tahun 2015, ada 242 PSK di Kota Kendari baik kategori Wanita Pekerja Seksual Langsung (WPSL) maupun Wanita Pekerja Seksual Tidak Langsung (WPSTL). WPSL itu kerjanya hanya meladeni lelaki hidung belang. Sementara WPSTL, hanya nyambi dari PSK karena ada pekerjaannya yang lain. "Itu yang berhasil kami data. Bisa saja angkanya dua atau tiga kali lipat," ungkap Aldo.

Proses pendataan dilakukan LAHA dengan menggunakan tim yang menemui langsung para pekerja. Dengan kerja sama Dinas Kesehatan dan Balai Laboratorium Kesehatan, LAHA mendata semua PSK untuk mengawasi kesehatan mereka.

BACA JUGA: Hati-hati, Menyumbang Pengemis Bakal Kena Sanksi!

Terutama PSK yang terkena HIV/AIDS akan dilakukan pendampingan khusus, meskipun masih ada di antara orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang masih mencari pelanggan.

"Jumlah PSK bertambah dan ada yang datang eks Dolly. Di Kendari 22 orang dan di Baubau 24 orang. Mereka terdistribusi pada beberapa THM yang ada," terangnya.

PSK eks Dolly, kata dia, datang ke Kendari difasilitasi seseorang yang menjadi agen bagi mereka. Usia PSK eks Dolly yakni 20--22 tahun. Tarif mereka cukup tinggi yakni Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta. Padahal, tarif mereka saat berada di Surabaya masih bisa didapatkan dengan harga Rp 500-an ribu.

"Setiap THM mapun karaoke itu ada 4 hingga 5 orang PSK eks Dolly. Mereka akan dirotasi dalam jangka waktu tertentu pada THM yang berbeda dalam kota," jelasnya. (p2/egy/had/a/sam/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perwira TNI-AL Melihat Istrinya Tewas Mengnaskan di Depan Mata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler