PSK Membludak, Penyakit Seks Menular Tambah Marak

Rabu, 14 November 2012 – 10:41 WIB
SAMARINDA - Tingginya angka pekerja seks komersial (PSK), di Kalimantan Timur (Kaltim) memberi imbas pada angka penyakit menular, salah satunya HIV/AIDS. Staf Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim dr Asauk Pramustyo Hadi mengatakan, salah satu yang mendominasi penularan HIV/AIDS adalah seks bebas.

“Meski pemerintah telah meminta pada semua PSK untuk menggunakan alat yang dapat mencegah menyebarnya virus ini (HIV/AIDS), namun di lapangan tetap saja tidak sesuai yang diharapkan,” katanya, kemarin.

Dijelaskannya, ada masa di mana penderita HIV/AIDS mengalami jeda waktu. Ini masa saat seorang terinfeksi HIV, namun  tidak terdeteksi. Keadaan ini yang berbahaya, karena dapat menularkan kepada orang lain. Biasanya, masa ini berlangsung dua minggu atau enam bulan. Dicontohkannya, keadaan window period (jeda waktu) ini bisa terjadi saat pria berkeluarga berhubungan dengan PSK. Setelah berhubungan, si pria tidak terdeteksi terkena HIV/AIDS. Kemudian dia kembali berhubungan dengan istrinya, dan tetap tidak terdeteksi HIV/AIDS karena ada jeda.

“Karena merasa aman, si pria tetap berhubungan dengan istri padahal sudah terdeteksi. Akibatnya, istrinya terinfeksi HIV/AIDS. Tidak dapat dimungkiri, PSK bisa jadi tempat penyebaran virus ini lebih besar,” tuturnya.

Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS tidak dapat dipastikan.  Yang jelas, saran dia, bila tak ingin tertular lebih baik menghindari perilaku seks bebas. Penularan juga bisa dikarenakan penggunaan jarum suntik secara bergantian, pada pengguna narkotika. Virus HIV juga dapat mengancam bayi. Bayi terkena, bisa karena darah ibu menempel di mulutnya atau dari tali pusar. “Meski persentasenya kecil tapi sudah ada korban,” tuturnya.

Ingat juga ini; transfusi darah.  Transfusi darah bisa jadi awal penyebaran virus ini. “Terkena darah HIV pada kulit yang terluka bisa terinfeksi,” ujarnya. Yang pasti, Asauk menegaskan, tidak ada larangan untuk berteman atau berkumpul dengan penderita AIDS. Karena tidak ada efek pada daya tahan tubuh. Sehingga  bila ada kerabat atau teman yang terkena HIV/AIDS ada baiknya diberi kekuatan psikis.

Sementara itu, Devi Kartika, pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kaltim menyebut, penyebaran HIV/AIDS seratus persen ditularkan oleh PSK.

“Perubahan epidemiologi membuat kasus HIV/AIDS juga mengancam ibu rumah tangga, pengguna narkoba dan balita. Tidak hanya perempuan, virus juga dapat berasal dari laki-laki,” terangnya.                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Terbukti, dari data distribusi pengidap HIV/AIDS berdasar jenis kelamin di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, hingga akhir 2012 tercatat 55 persen laki-laki mengidap penyakit ini atau 258 orang dari jumlah 486 orang.

Sedangkan dari 1993 sampai 2012 di 14 kabupaten/kota Kaltim ada 2.559 orang pengidap HIV, 777 orang pengidap AIDS, totalnya 3.336 orang.

Diketahui, data KPA Kaltim, angka PSK di tiga kota, Balikpapan, Samarinda, dan Tarakan ada 3.367 PSK orang. Itu PSK yang tak hanya di lokalisasi. Ada juga di beberapa lokasi, seperti tempat hiburan malam (THM) hingga praktik prostitusi berlabel indekos.   

Berdasarkan lokasi sebaran dari tiga kota tadi, Balikpapan tercatat paling banyak. Yakni 40 lokasi -- ini adalah THM dan indekos. Sedangkan lokalisasi di Lembah Harapan Baru (LHB) Km 16,5 dan eks Lokalisasi Manggarsari. Di Samarinda ada 26 lokasi termasuk tiga lokalisasi. Sedangkan Tarakan ada 26 lokasi termasuk dua lokalisasi. Jika merujuk pada jumlah, dari tiga kota itu, PSK terbanyak di Samarinda.

Survei yang dilakukan KPA ini bekerja sama dengan instansi terkait. “Pemetaan kita baru diadakan pada 2010, dan hanya dilakukan dua tahun sekali. Jadi data yang ada ini untuk 2010 dan 2011,” kata Devi Kartika, seperti diberitakan sebelumnya.(*/fla/luc/far/k1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelayanan Puskesmas Gratis Belum Maksimal

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler