PSMS Kesulitan Dana untuk Mengarungi Liga 2 Musim Ini

Senin, 13 Mei 2019 – 21:01 WIB
Para pemain PSMS yang hadir di Stadion Mini Kebun Bunga, Senin (25/3/2019) sore. Foto :Nina Rialita/pojoksatu

jpnn.com, MEDAN - Setelah terdegradasi dari Liga 1 musim lalu, PSMS Medan dikabarkan kesulitan dana untuk mengarungi Liga 2 musim ini.

Bahkan, ada tudingan standar gizi pemain klub berjuluk Ayam Kinantan itu kurang terperhatikan.

BACA JUGA: Sriwijaya FC Minim Gol, Airlangga Sucipto Akui Kurang Pasokan Bola

Saat ini, PSMS sudah membuat kerangka tim. Abdul Rahman Gurning ditunjuk sebagai pelatih. Sudah ada 17 pemain yang dikontrak dari hasil seleksi.

BACA JUGA: PD dan PAN Berpeluang Masuk Kabinet Jokowi, Sekjen NasDem Bilang Begini

BACA JUGA: Liga 2 2019: Pemain Seleksi Persiba Bagus dan Menjanjikan

Sayang, tiba-tiba beredar kabar bahwa selama berlatih di bulan Ramadan ini, para pemain hanya berbuka dengan mie instan dan teh manis.

Tentu saja kabar yang bikin gusar manajemen PSMS. Sekretaris PSMS Julius Raja langsung membantahnya. Pria yang dijuluki King itu menyebut tidak benar PSMS hanya menyediakan mie instan untuk para pemain berbuka puasa.

BACA JUGA: Salahudin Soroti Kebugaran Fisik Pemain Persiba

’’Silakan cek langsung ke mes kalau tidak percaya. Sudah saya bantah itu semua, tidak benar,’’ tegasnya ketika dihubungi Jawa Pos kemarin.

Dia mengatakan, meski PSMS dalam kondisi finansial yang kurang bagus saat ini, bukan berarti mereka mengorbankan pemain dengan tidak memperhatikan kadar gizi. Makanan-makanan yang dihidangkan dinilai Julius, sudah sesuai standar atlet profesional. ’’Sesuai dengan gizi pemain-lah, kolak dan kurma,’’ tuturnya. ’’Kami juga sudah kontrak mereka dengan baik,’’ lanjutnya.

BACA JUGA: DPR Desak Dirjen PAS Copot Kalapas Klas II A Samarinda

Julius memang tidak menampik bahwa PSMS membutuhkan dana Rp 9 miliar untuk mengarungi kompetisi Liga 2. Sejauh ini, masih satu sponsor yang sudah tercapai kesepakatan. Itu pun nilainya tidak lebih dari separo kebutuhan operasional selama satu musim.

Karena itulah, tim yang bermarkas di Stadion Teladan tersebut berencana melakukan penggalangan dana. Mengundang sejumlah BUMN, BUMD, dan pengusaha-pengusaha lokal di Medan untuk ikut membantu keuangan tim.

Rencananya, acara kumpul-kumpul itu dilakukan pekan depan. Pembina klub yang juga mantan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan hadir dalam acara yang akan didahului dengan buka puasa tersebut. Penggalangan dana yang seakan mengulang apa yang pernah dilakukan PSMS pada 2015 lalu.

Julius membenarkan terkait rencana tersebut. Tapi, dia enggan mengatakan kalau yang punya inisiatif akan acara itu adalah PSMS. ’’KONI yang ingin bantu PSMS, tapi kami memang membutuhkan dana untuk mengarungi kompetisi,’’ paparnya.

BACA JUGA: Temukan Bukti, Polisi Semakin Yakin Prada DP adalah Pelaku Mutilasi Wanita

Dia berharap, minimal pada penggalangan dana itu, Rp 9 miliar untuk operasional selama satu musim bisa ditutup. Syukur-syukur kalau ada dana lebih lagi, timnya bisa rekrut pemain berkualitas. Julius merencanakan setidaknya ada empat pemain baru apabila memang acara penggalangan dana berjalan dengan baik.

Yang dibutuhkan adalah kiper dan sisanya pemain gelandang serta striker. Bahkan, dari keempat pemain itu, dia menargetkan ingin menggaet satu pemain naturalisasi. ’’Ya biar kekuatan PSMS lebih baik. Target kami naik ke Liga 1,’’ ucapnya.

Sementara itu, pemain senior PSMS Legimin Raharjo juga membantah isu bahwa manajemen kurang memberikan perhatian ke pemain. Apalagi buka puasa hanya mie instan dan teh manis. ”Berita dari mana itu? tidak benar, kami baik-baik saja. Makan enak kok,” ujarnya. (rid/ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hilton Moreira, Mauricio dan Sucipto Akhirnya Reuni di Palembang


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler