jpnn.com, MEDAN - Pelatih Perserang, Jaya Hartono tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah timnya kalah dari PSMS Medan 2-3 di Stadion Teladan dalam laga lanjutan Liga 2 2019, Sabtu (6/7).
Jaya mengakui skuatnya down hingga hilang kepercayaan diri sebagai penyebab tak bisa mempertahankan keunggulan satu gol pada babak pertama.
BACA JUGA: Natanael Layak Jadi Man Of The Match PSMS Medan vs Perserang
“Memasuki babak kedua kami dikejutkan dengan gol yang begitu cepat, sehingga pemain down. Gol pertama PSMS yang membuat kami down, ditambah dua gol lagi akhirnya pemain tidak punya rasa percaya diri lagi,” ujarnya usai laga.
BACA JUGA: Kronologi Anak Penggal Kepala Ayahnya Pakai Kapak Hingga Putus
Dia menyebut skuadnya sempat bangkit di 15 menit jelang pertandingan usai atau sesaat setelah Perserang berhasil memperkecil ketertinggalan, namun waktu tersisa tak bisa membuat timnya menyamakan kedudukan. Hingga laga berakhir 3-2 untuk PSMS.
BACA JUGA: Tertinggal Lebih Dulu, PSMS Medan Sukses Balikkan Keadaan
Di sisi lain, Jaya mengaku kesulitan dengan agresivitas pemain PSMS. “Begitu agresif mematahkan serangan kami. Terutama di lini belakang PSMS, kami terkendala pemain naturalisasi PSMS (Al Hadji),” jelasnya.
Jaya yang awalnya berusaha tenang mengomentari kepemimpinan wasit (Salman/Jawa Barat) pada laga ini, akhirnya mengakui seharusnya timnya berhak atas penalti pada babak kedua. Tepatnya pada menit ke-74, terlihat bola sempat tersentuh bek PSMS, Mohamadou Al Hadji di daerah kotak penalti.
BACA JUGA: Persik Kediri Sedang On Fire, Persis Solo Tetap Optimistis Bisa Raih Poin Penuh
“Itu tadi penalti. Tapi kenapa enggak beri penalti ke kami? Apa karena takut dengan tuan rumah, ya itu kendala kami sebagai tim tamu. Kami pelatih diberi tahu tentang hand ball dan ball to hand tapi wasit tidak menjalankan. Bagaimana ini?,” tandas mantan pemain PSMS era 80-an itu.
Diapun menilai kinerja kepemimpinan wasit di Indonesia terutama di Liga 2 sangat buruk. Terutama bagi tim yang berstatus sebagai tamu kerap dirugikan wasit.
“Sepak bola kita mau dibawa ke mana? Ini Liga 2 cikal bakal ke Liga 1. Kalau mereka sudah dirusak dengan hal-hal seperti ini akan terbawa terus ke Liga 1. Wasit juga akan berbuat sama jika nanti memimpin di Liga 1. Mereka tahu aturan tapi kenapa tidak tahu pelanggaran atau tidak,” tukasnya.
BACA JUGA: KPK Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Sutopo Purwo Nugroho
Kekesalan Jaya bukan tanpa alasan, sebab sebelumnya Perserang merasa dicurangi oleh tindakan wasit saat bermain sebagi tim tamu ketika bersua Sriwijaya FC pada pekan pertama Liga 2.
“Kendala tim saat main di away ya seperti itu. Sama seperti waktu kami main di Palembang. Sudah jelas-jelas kami seharusnya dapat penalti, karena pemain kami disikat dua orang sampai dioksigen tapi tidak penalti. Gila enggak?,” kesal Jaya Hartono.
Kapten Perserang, Idang Novriza mengakui timnya kecolongan. “Itulah sepak bola tidak bisa diprediksi, kita sempat unggul, tapi harus kalah akhirnya,” ungkapnya.(nin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSPS Riau Punya Modal Bagus Lawan Persita Tangerang, Bona Enggan Sesumbar
Redaktur & Reporter : Budi