PSSI Acuhkan Demo Suporter

Kamis, 02 Februari 2012 – 05:35 WIB

JAKARTA - Pendukung klub-klub anggota PSSI terus melakukan gerakan yang menuntut PSSI agar segera menggelar kongres luar biasa (KLB). ALiansi Suporter Pro Statuta juga meminta Ketua Umum PSSI Djohar Arifin agar segera meninggalkan kantor PSSI, di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, kemarin (1/2).
 
Jika sebelumnya hanya diikuti oleh pendukung Perseba Bangkalan, K-Conk Mania, maka demo kali ini lebih banyak lagi. Ada suporter dari Persela Lamongan, LA Mania, suporter Persitara Jakarta Utara, NJ Mania, dan beberapa orang suporter yang sengaja memakai baju Prrsebaya Surabaya versi Indonesia Premier League (IPL).
 
"Kami meminta kepada PSSI untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Kami juga meminta Djohar (Arifin, ketua umum PSSI) segera meninggalkan kantor PSSI karena suduah tidak percaya oleh 2/3 anggota PSSI," kata koordinator  aksi Yunus Mansur.
 
Menurut dia, kesalahan Djohar sudah terlalu banyak. Salah satunya adalah membekukan PSSI Jatim pimpinan La Nyalla Matalitti dan membohongi publik dengan menunjuk Plt Peni Suparto dengan dalih pilihan klub-klub anggota PSSI Jatim.
 
Selain itu, Yunus juga menyebut Djohar sebagai ketua PSSI yang paling dikatator dan bertangan besi. Alasannya, lelaki yang terpilih pada 2011 silam tersebut dengan seenakanya sendiri memberikan sanksi kepada pemain, pengurus, bahkan Pengprov PSSI.
 
"Djohar sudah sangat zalim, tak pantas dihormati. Dia juga sudah membekukan pengprov-pengprov, bagaimana pembinaan di daerah bisa maju jika langkahnya seperti ini," tutur anggota super ter Perseba bangkalan, K-conk mania, tersebut.
 
Setelah puas melakukan orasi, mereka meminta untuk bisa bertemu dengan Djohar dan para pengurus PSSI lainnya untuk menyatakan sikap. Jika sebelumnya perwakilan PSSI enggan, kemarin (1/2) mereka akhirnya membuka pintu bagi perwakilan suporter yang ada.
 
Namun, angan-angan mereka bertatap muka dengan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin kandas lantaran yang bersangkutan tidak di kantor PSSI. Mereka hanya bertemu Tommy Arief, Direktur Media, dan Zuchli Imran, anggota Komisi Disiplin (Komdis)PSSI.
 
Sebelum pertemuan dimulai, Tommy sudah menegaskan bahwa sebagai bagian dari PSSI, mereka mengingatkan tidak akan menanggapi penyataan sikap dari suporter. Dia hanya berjanji membawa tuntutan para suporter itu ke pengurus PSSI.
 
"Tentu kami kecewa. Apakah Djohar benar berhalangan dan tidak memungkinkan bertemu kami? Atau, Dia memang merasa terlalu kotor untuk menginjakkan kaki di kantor PSSI," ujar Yunus menanggapi pernyataan PSSI.
 
"Kami minta perwakilan PSSI memfasilitasi pertemuan kami dengan Djohar Jumat (Besok, Red). Dan bukan di kantor PSSI karena dia tidak pantas menginjakkan kaki di kantor ini lagi," tambahnya.

Mereka mengancam akan terus melakukan demo di depan kantor PSSI sampai Djohar benar-benar meninggalkankantor PSSI dan KLB dilaksanakan . Rencananya, Besok (3/2) suporter dengan massa  yang lebih besar akan kembali melurug PSSI.

Sementara itu, Imran sebagai perwakilan PSSI tidak berani menjanjikan untuk menuruti permintaan suporter. "Kami tidak bisa janji. Lagi pula, buat apa kami berjanji dengan kalian," ujarnya.
 
Di konfirmasi terpisah, Djohar menegaskan bahwa dirinya tidak masalah dengan demonstrasi yang terjadi selama ini. Bagi dia, langkah yang dilakukan para suporter itu sudah cukup wajar.

"Mereka menyampaikan aspirasi itu wajar. Tapi, kami tetap akan berjalan sesuai dengan statuta," ucapnya. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Langsung Rebut Kemenangan Perdana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler