JAKARTA - Manajemen Persikaba Blora berontakMereka tidak terima dengan perlakuan semena-mena yang dilakukan PSSI
BACA JUGA: Paul Mati Maradona Gembira
Diantaranya dengan dirampasnya jatah satu tiket Divisi Utama musim 2010/2011 yang semestinya menjadi hak tim kebanggan warga Blora itu"Pemberontakan" Blora sebenarnya dimulai awal Agustus lalu
BACA JUGA: Zidane Datang, Benzema Hengkang
Saat itu Persikaba menolak keputusan PT Liga Indonesia ( PT LI) yang tiba-tiba menggelar babak playoff untuk melengkapi peserta Divisi Utama menjadi 39 timBACA JUGA: DBL: Kans Menang Tim Putri
Persikaba semakin meradang saat melihat kenyataan Persis Solo yang oleh Badan Liga Amatir Indonesia ( BLAI) harus turun ke Divisi II karena mundur dari Divisi I tiba-tiba dikatrol naik ke Divisi Utama musim depan
Persikaba berikukuh merekalah mestinya yang berhak tampil di Divisi Utama musim depan karena musim lalu berada di urutan kesembilan Divisi I 2009"Tapi hak kami itu menjadi hilang dengan akal-akalan adanya babak playoff," cetus Amin Faried, manajer Persika Blora kepada Jawa Pos tadi malam
Persikaba juga mengungkapkan jika BLAI juga sengaja ingin menjegal Persikaba dari peluang tampil di Divisi Utama. Caranya dengan melakukan "manipulasi" hasil klasemen akhir Divisi I musim laluVersi Periskaba, mereka berada di peringkat kesembilan karena di babak 16 besar tahun lalu menjadi tim peringkat ketiga terbaik dari empat grup yang dimainkanTapi versi BLAI Persikaba berada di posisi ke-11
"Banyak sekali ketidakberesan yang kami alamiSaat menjalani kompetisi kami juga sering dimntai uang," bebernya. Amin Faried mengungkapkan, klubnya juga pernah dimintai uang sebesar Rp250 juta oleh pengurus teras PSSI kepada PS untuk bisa tampil di Divisi Utama
Atas ketidakberesan yang dialami timnya, Amin yang juga Direktur LSM Blora Crisis Center ( BCC) ini mengadukan tindakan pengurus PSSI tadi ke lembaga swadaya masyarakat di bidang pemantauan dan pemberantasan korupsi ICW (Indonesia Corruption Watch), untuk menindaklanjuti dugaan adanya suap di PSSI.
"Kami memang hanya tim kecilTapi bukan berarti sepak terjang pengurus PSSI akan kami biarkanBagaimanapun, harus ada upaya kongkret ke arah perbaikan sekiranya kita ingin sepakbola nasional majuSudah saatnya perubahan dilakukanKarena itu, kami sudah lapor ICW dan saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti untuk bisa mengungkap kasus penyuapan yang terjadi di PSSIHarapan kami, tim lain juga punya keberanian untuk bisa menghentikan praktik kotor yang terjadi di sepakbola Indonesia," bebernya.
Tak hanya ke ICW, Persikaba juga melayangkan surat protes kepada AFC dan FIFA"Kami punya banyak bukti termasuk rekaman pembicaraan lewat telepon ketika salah satu petinggi PSSI meminta uang ratusan juta kepada kamiITu akan kami jadikan bekal untuk menyingkap semuanya," cetusnya(ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kendala Bebe Tinggal Bahasa
Redaktur : Tim Redaksi