PSSI Lembek Sikapi Tunggakan Gaji

Anggap FIFPro dan APPI Salah Alamat

Sabtu, 12 Oktober 2013 – 08:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pemain-pemain yang gajinya masih tertunggak harus bersiap mencari pemasukan lain. Setidaknya sampai kompetisi baru musim 2014 mendatang digulirkan. Sebab, tidak ada upaya dari pihak terkait dalam hal ini PSSI untuk menekan klub-klub nakal penunggak gaji pemain tersebut.

 

PSSI memang pernah berkoar berani untuk membatalkan keikut sertaan satu klub di Indonesia Super League (ISL) musim depan jika tidak melunasi tunggakan gaji pemainnya. Namun, untuk saat ini pernyataan itu tidak ubahnya gertakan belaka. Sebagai induk organisasi sepakbola, PSSI malah terkesan lembek dalam mendesak klub-klub penunggak gaji itu.
 
Padahal, jumlahnya juga masih cukup banyak. Berdasarkan data yang dikumpulkan Jawa Pos, sekitar seperempat dari jumlah kontestan ISL masih bermasalah (Selengkapnya bisa dilihat di dalam grafis). PSSI lebih menunggu proses licensing agreement yang diprediksi selesainya pada akhir Desember mendatang.
 
Sedangkan tekanan dari PSSI untuk klub segera melunasi tunggakannya kepada pemainnya sendiri dalam waktu dekat malah sama sekali tidak ada. Demikianlah seperti yang diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Joko Driyono saat ditemui di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, kemarin (11/10).
 
"Mengapa kami harus mem-pressure klub-klub itu? Jangan posisikan klub tersebut sebagai pesakitan. Kami justru harus berkembang bersama dengan klub. Untuk itu, kami menargetkan semuanya sudah rampung sekitar Desember akhir, sebelum kompetisi dimulai semuanya harus selesai," ujarnya.
 
Padahal, jika tidak ada pressure apapun dari PSSI, pihak pengelola klub pun tak akan bergerak cepat dalam menyelesaikan kewajibannya. Sampai saat ini saja, klub-klub bisa menunggak gaji hampir lima bulan. Atau separo musim kompetisi yang digulirkan PSSI. Itu masih belum masuk di pelunasan down payment (DP) kontrak.
 
Terkait dengan desakan dari pihak-pihak seperti FIFPro atau Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) terkait tunggakan gaji, Joko menganggap tuntutan itu salah alamat. Dia pun mempersilahkan kalau memang mau mempermasalahkan PSSI.

BACA JUGA: Rombak Kepelatihan di Cipayung

"Lalu, apa yang mereka gugat? Kami kan bukan pihak yang bisa mereka gugat. Urusan pemain bukan dengan PSSI, melainkan dengan klub," bebernya.
 
Klub-klub penunggak gaji tersebut rata-rata masih menggantungkan harapan dari sisa subsidi dari PT Liga Indonesia (PT LI) yang belum dibayarkan. Terutama klub-klub ISL. Sementara ini, total sharing yang masih belum dicairkan operator penaung ISL tersebut jumlahnya mencapai Rp 2 miliar.
 
Hal itu yang diakui oleh salah satu klub penunggak gaji dan hak pemain lainnya, Sriwijaya FC. Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimistis Mandiri, Augie Bunyamin menyatakan bahwa dari Sriwijaya FC hanya menantikan pelunasan sharing dari PT LI tersebut. "Kalau (sharing) itu sudah dibayarkan, pasti lunas semua. Kalau PT LI membayarnya besok, ya kami bilang kepada pemain besok kami bayarkan," tandasnya. (ren)

BACA JUGA: Melawan Arogansi PSSI

Klub-Klub ISL dan Playoff IPL Penunggak Gaji

1. Sriwijaya FC
Tunggakan: Gaji bulan September, down payment 30 persen, dan bonus 2 pertandingan.
2. Persisam
Tunggakan: Gaji bulan September
3. Persija
Tunggakan: Gaji 3-5 bulan, mulai Mei - September
4. Persela
Tunggakan: Gaji 4 bulan mulai Juli - Oktober , down payment 15 persen
5. PSM Makassar
Tunggakan: Gaji dua bulan, Agustus - September
6. Persijap Jepara
Tunggakan: Gaji tiga bulan, Juli - September
7. PSIR Rembang
Tunggakan: Gaji tiga bulan, Juli - September
8. Persiraja Banda Aceh
Tunggakan: Gaji tiga bulan, Juli - September
* Dikumpulkan dari semua sumber

BACA JUGA: Mission Possible

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Jaya Pantang Menyerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler