JAKARTA-Usul Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menpora Andi Mallarangeng supaya ada rekonsiliasi di tubuh PSSI sepertinya masih jauh panggan dari api. Jadwal rekonsiliasi untuk mempertemukan pihak bertikai yaitu kubu PSSI, KPSI, ISL, dan IPL, gagal terlaksana. Ini karena kubu PSSI tidak bisa menghadiri jadwal yang sudah disusun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Sebelumnya, pihak PSSI dijadwalkan bisa menghadiri pertemuan mediasi yang digagas KONI tersebut. Namun, saat acara akan digelar, rupanya Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin tidak bisa hadir karena sedang berada di Brunei Darussalam untuk menyaksikan laga final Hassanal Bolkiah Trophy 2012.
Selain Djohar, dua pejabat lainnya, Wakil Ketua Umum Farid Rahman dan Sekretaris Jenderal Tri Goestoro, juga mangkir tidak bisa hadir karena sedang berada di Singapura. "Mereka minta diundur sampai Senin (12/3). Alasan mereka tidak bisa hadir tepat jadwal, Kamis (8/3), karena mereka tengah di Brunei mengawal timnas U-21," ujar Sekretaris Pimpinan KONI Pusat Suparyanto kepada wartawan kemarin.
Suparyanto menambahkan, jadwal bertemu pihak lain di luar PSSI, KPSI, ISL, dan IPL, dengan KONI Pusat tetap sesuai jadwal. Dxia memastikan kalau PSSI juga sudah memberikan kabar sebelumnya. "PSSI minta pertemuan PSSI-KONI bisa ditunda Senin," katanya.
Seperti diketahui, KONI berencana memanggil pengurus PSSI, Indonesian Premier League (IPL), Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia(KPSI), dan Indonesia Super League (ISL) ke kantor KONI untuk mewujudkan rekonsiliasi di sepak bola Indonesia.
Berdasarkan undangan yang diterima di Sekretariat PSSI, KONI Pusat menjadwalkan bertemu dengan PSSI pada pukul 10.00-11.00 WIB, kemarin. Setelah itu KONI Pusat menerima pihak KPSI pada pukul 13.00-14.00 WIB. Usai KPSI, KONI Pusat akan mendengarkan pengelola dari IPL, dilanjutkan menerima pengelola dari ISL.
Sebelumnya, Ketua KONI Tono Suratman mempersilakan bila Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) ingin menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Tono bahkan bersedia membawa hasil KLB nanti ke FIFA.
"KPSI menyampaikan ingin menggelar KLB dengan syarat dan aturan yang mereka sudah buat dan juga sudah mendapat suatu standar dari FIFA untuk melaksanakan kongres dengan prosedur-prosedurnya," kata Toni di kantor KONI kemarin. "Sebagai ketua KONI, saya berkewajiban untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di PSSI," lanjutnya.
Tono menambahkan, pihaknya juga akan membentuk komite kecil yang terdiri dari berbagai elemen, seperti PSSI, KPSI, Liga Super Indonesia (ISL), Indonesian Premier League (IPL), dan KONI. Komite ini akan menjadi wadah untuk menyelesaikan masalah PSSI.
"Pembentukan tim kecil ini menjelang KLB, masih ada waktu beberapa hari lagi. Tim ini akan menjadi wadah bagi semua pihak untuk mengakhiri konflik yang ada saat ini," beber Tono.
Tono kembali menegaskan bahwa pihaknya bakal merestui KLB dan bersedia membantu untuk menyampaikan hasilnya kepada FIFA. Menurut Tono, yang penting KLB nanti harus memenuhi syarat. "Saya sudah sampaikan kalau KLB terlaksana, maka syarat-syarat harus dipenuhi. Pertama tidak diskriminasi, taat hukum, sesuai aturan, dan diakui oleh FIFA," Tono menegaskan. (lis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muba Tak Takut Lagi
Redaktur : Tim Redaksi