JAKARTA - PSSI menilai Pra-Kongres yang digelar KPSI bukan kongres PSSI. Jadi menurut PSSI, hasil-hasil yang ada di dalamnya tidak ada kaitannya dengan PSSI.
Seperti diketahui, Pra-Kongres akhirnya digelar di Swiss Belhotel, Mangga Besar, Jakarta, Sabtu (21/1) yang lalu. Dan beberapa keputusan pun dikeluarkan dalam Pra-Kongres tersebut. Beberapa keputusan diantaranya adalah memecat ketua umum (ketum) PSSI, Djohar Arifin Husin dan waketum PSSI, Farid Rahman.
Tidak hanya kedua pimpinan PSSI di atas, dalam Pra-Kongres kemarin juga memutuskan untuk memecat empat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yaitu, Sihar Sitorus, Mawardi Nurdin, Tuty Dau, Widodo Santoso, dan Bob Hippy sebagai Komite Eksektif (Exco) PSSI. Putusan lainnya adalah memutihkan sanksi yang menimpa Toni Apriliani, La Nyalla M Mattalitti, Roberto Rouw, dan Erwin Dwi Budiawan.
Keputusan-keputusan yang keluar dalam Pra-Kongres, seolah dimentahkan Djohar Arifin. Pria yang juga mantan pemain PSMS Medan ini menerangkan, apapun yang dikeluarkan dalam kongres tersebut tidak berlaku bagi PSSI.
Djohar Arifin pun menyatakan, itu adalah kongres KPSI bukang kongres PSSI. "Silahkan saja KPSI buat keputusan, karena KPSI tidak dikenal dalam statuta PSSI. Selain itu tidak juga dikenal AFC dan FIFA. Jika kongres PSSI itu diselenggarakan oleh PSSI dan atas seizin FIFA. Itu bukan kongres PSSI, tapi kongres KPSI," ungkap Djohar Arifin.
PSSI pun berencana akan memverifikasi anggota-anggota yang hadir dalam Pra-Kongres. Jika memang ada anggota-anggota PSSI yang ambil bagian dalam Pra-Kongres, federasi sepak bola tertinggi Indonesia itupun tidak segan-segan untuk menjatuhkan sanksi.
"Kami akan melihat kalau memang ada anggota PSSI yang ikut, kami akan melihat kasus per kasus dari kedatangan mereka. Jika memang ada usaha makar,berarti sudah melanggar statuta PSSI," kata Djohar Arifin.
"Benar, kami akan mempelajari semuanya. Kami akan melihat data kehadiran mereka seperti apa. Mereka hadir dalam hal yang biasa-biasa saja, atau hadir untuk membuat suatu organisasi yang melanggar statuta organisasi," sambung mantan staf ahli Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut.
Sejauh ini menurut keterangan Djohar Arifin, sudah ada beberapa laporan yang masuk dari kehadiran anggota-anggota PSSI ke Pra-Kongres. Yang datang dalam Pra-Kongres pun menurutnya, ada anggota-anggota yang hadir tanpa ada mandat dari ketua dan sekretaris umum (sekum) klub atau pengurus provinsi (pengprov).
"Laporan sudah ada yang masuk. Tapi ada juga yang membantah, bahwa itu bukan utusan kami. Bukan pengurus kami lagi. Ada juga yang langsung menemui kami bahwa itu bukan mandat dari ketua atau sekum. Jadi bagi kami pertemuan itu bukan kegiatan organisasi PSSI, melainkan kegiatan di luar PSSI," terang Djohar.(lis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penentu Tiket ke Wembley
Redaktur : Tim Redaksi