JAKARTA - PSSI versi Djohar Arifin kemarin mengumumkan nama-nama pemain yang diproyesikan untuk beberapa even. Antara lain proyeksi SEA Games Myanmar 2013 (U-23), laga ujicoba melawan Inter Milan (24 Mei), dan timnya yang disiapkan untuk mengikuti Al-Nakbah International Tournament di Palestina (13-24 Mei).
Total ada 82 pemain dari kompetisi Indonesia Super League (dISL) dan Indonesia Premier League (IPL). Rinciannya, untuk tim prroyeksi SEA Games terdiri dari 17 pemain ISL dan 20 pemain IPL. Untuk Turnamen Al-Nakbah terdiri dari 9 pemain yang saat ini bermain di luar negeri, 12 pemain ISL dan 24 pemain IPL.
Yang menarik, dari nama-nama itu PSSI juga memanggil beberapa pemain dari klub yang selama ini terlibat dualisme kepengurusan sehingga terpecah menjadi dua. Satu bermain di ISL dan satu lagi berkompetisi di IPL, seperti Kurnia Meiga, Hendro Siswanto, Sunarto, Muhammad Alfarizi (Arema Malang).
Andritani, Ramdani Lestaluhu, Rudy Setiawan, Delton (Persija Jakarta), di timnas U-23 atau Bambang Pamungkas di timnas senior (Persija). Itu bisa saja diartikan jika PSSI sudah mengakui klub-klub "kembar" di ISL yang sebelumnya dianggap tidak ada oleh PSSI.
Menanggapi hal itu, penanggungjawab timnas Bernhard Limbong mengatakan jika hal-hal seperti itu sudah tidak perlu dibahas lagi. "Yang penting saat ini PSSI sudah mengakui kompetisi ISL dan IPL. Kita tidak usah lagi melihat ke belakang," kata Limbong dalam press conference di kantor PSSI tadi malam.
Khusus untuk tim-tim kembar seperti Arema, Persija, PSMS, demi kebaikan Limbong secara pribadi menyarankan untuk merger saja. "Saya tahu lah, klub-klub yang pecah itu sekarang kondisinya bagaimana. Mereka ngos-ngosan (dari segi pendanaan). Hidup segan mati tak mau," beber Limbong.
PSSI juga mengumumkan formasi tim pelatih timnas. Untuk timnas U-23 pelatih timnas dipercayakan kepada Aji Santoso dengan asisten Widodo C. Putra. Sedangkan timnas senior dilatih Nil Maizar (Semen Padang) dan asisten pelatih Fabio Oliveira (Persija IPL).
Timnas senior dijadwalkan akan mulai melakoni pemusatan latihan (TC) di Jogjakarta pada 16 April. Sedangkan timnas U-23 memulai TC di Batu Malang mulai 22 Mei.
Sementara itu, Ketum PSSI versi KLB Ancol La Nyalla Mattalitti sempat mewacanakan, sampai ada keputusan resmi dari FIFA terkait situasi sepakbola di Indonesia, sebaiknya timnas ada di bawah Kemenpora atau KONI. Jika itu terjadi, maka pihaknya akan memerintahkan para pemain terbaik yang berkompetisi di bawah PSSI yang dipimpinnya untuk memenuhi panggilan timnas.
"Tapi PSSI kami tidak pernah melarang pemain untuk bergabung timnas. Semua kami serahkan ke klub masing-masing karena pemain miliknya klub," cetus Nyalla. (ali)
Pemain ISL yang dipanggil Timnas PSSI Djohar :
17 Pemain ISL untuk Timnas U-23 :
Kurnia Meiga, Hendro Siswanto, Sunarto, Muhammad Alfarizi (Arema Malang). Andritani, Ramdani Lestaluhu, Rudy Setiawan, Delton (Persija Jakarta. Tomas (Persebaya Surabaya), Ferry Pahabol (Persidafon Dafonsoro), Okto Maniani (Persiram Raja Ampat), David Laly (Persipura Jayapura), Septia Hadi (Sriwijaya FC), Egi Melgiansyah, Joko Sasongko (Pelita Jaya Karawang), Rosi, dan Sadam (Sumbawa Barat).
10 Pemain ISL Untuk Timnas Senior :
Ferry Rotinsulu, Firman Utina, M. Ridwan (Sriwijaya FC), Zulkifli Sukur, M Ilham, M. Nasuha (Persib Bandung), Ricardo Salampesy, Boas Salossa, Titus Bonai (Persipura Jayapura), Ahmad Bustomi (Mitra Kukar), Patrich Wanggai (Persidafon Dafonsoro), Bambang Pamungkas (Persija Jakarta)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KONI Siapkan Rp 1,5 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi