"Terserah Persebaya, kalau bisa diselesaikan secara intern terlebih dahulu," katanya saat dihubungi oleh Jawa Pos, kemarin (10/8).
Menurut Djohar, penyelesaian internal harusnya lebih diutamakan oleh Green Force , julukan Persebaya, karena mereka adalah anggota PSSI. Selain itu, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) juga telah memberikan sanksi ringan selama tiga bulan kepada pihak yang terlibat, Llano Mahardika.
Djohar menilai permasalahan transfer Tibo, panggilan Titus Bonai, ini bisa selesai didalam organisasi. Karena itu, dengan adanya sanksi dari LPIS terhadap Llano, dia menganggap sudah cukup.
"Dipikirkan dulu manfaat dan mudharatnya kalau lewat jalur hukum. Dia sudah disanksi oleh LPIS, karena dia bekerja disana," tutur Lelaki bergelar professor tersebut.
Saat disinggung langkah PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola di tanah air, Jawaban Djohar ternyata berbeda dengan yang sebelumnya diutarakan oleh ketua Komisi Disiplin PSSI, Bernhard Limbong. Jika Limbong menyatakan segera memanggil LPIS dan Tibo, maka Djohar malah akan menyebut PSSI menyerahkan masalah ini ke LPIS. Jawaban ini sangat mengejutkan. Sebab, ada perbedaan sikap antara Komdis dan PSSI.
Hanya, Djohar menegaskan siap untuk membantu jika memang proses hukum diambil Persebaya. Menurutnya, apabila memang ada yang melanggar secara hukum, harus ditindak pula sesuai hukum yang berlaku."Kami ingin Sepak bola kita bersih. Siap yang melanggar hukum harus dirindak," tegasnyanya.
Sementara itu, mantan CEO Persebaya I Gede Widiade menyatakan masih menunggu mandat dari PT.Persebaya Indonesia kepada dirinya. Meski PSSI meminta kasus Llano ini diselesaikan dengan kekeluargaan, semua kembali kepada Persebaya sebagai pihak yang dirugikan.
"Ini bukan urusan PSSI kalau memang mau diselesaikan dengan internal. Ini sudah menjadi ranah Persebaya. Apalagi unsur pidana dari kasus ini sudah terpenuhi semua. Kalau Persebaya mau tinggal melaporkan saja. Kok PSSI yang malah repot," ucap Gede kemarin.
Dalam kasus ini, Persebaya dan Persipura menjadi dua pihak yang dirugikan. Meski yang dicatut namanya sebagai asal klub pada surat palsu Tibo adalah Persebaya, namun Mutiara Hitam, julukan Persipura, berhak membawa kasus ini ke wilayah pidana jika mau. (aam/dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rossi Sulit Sukses Lagi
Redaktur : Tim Redaksi