jpnn.com, JAKARTA - Plt sekjen PSSI Yunus Nusi menegaskan panduan protokol kesehatan untuk bergulirnya kompetisi Liga 1 dan 2 di masa new normal masih sebatas draf.
Dia mengakui, draf itu banyak beredar di lapangan, sehingga dia menegaskan itu bukan acuan final, karena bisa saja ada perubahan setelah mendapatkan masukan.
BACA JUGA: Ratusan Gram Emas dan Uang Tunai Raib dari Rumah, Tak Disangka, Pelakunya Ternyata
Memang, bisa saja itu berubah karena sampai hari ini PSSI belum juga memutuskan nasib kompetisi musim 2020.
Namun, berdasarkan rapat virtual dengan klub, beberapa hari lalu, Liga 1 dijadwalkan digelar pada September 2020, sementara Liga 2, Oktober mendatang.
BACA JUGA: Istri Banting Tulang Mencari Nafkah, Sang Suami Malah Garap Anak Kandung di Rumah
Saat dikonfirmasi Minggu (7/6), Yunus memastikan bahwa apa yang didapatkan oleh klub itu masih sebatas draf. Demikian juga dengan adanya beberapa tulisan terkait protokol tersebut.
"Memang benar kami yang buat, Tetapi harus diingat itu masih bentuk draf. Ini kami buat berdasarkan permintaan dari klub pada saat pertemuan virtual beberapa waktu yang lalu," tuturnya.
BACA JUGA: Berita Terkini Soal Dua ASN Pasangan Selingkuh yang Pingsan di Dalam Mobil, Oh Ternyata
Dalam draf protokol itu, disebutkan bahwa yang menyusun ialah tim, dengan anggota antara lain Yunus, Maaike Ira Puspita (wasekjen PSSI), Indra Sjafri (direktur teknik PSSI), Syarif Alwi (ketua Tim Medis PSSI), Dicky M. Shofwan (Dokter Timnas U-19), Ifran Ahmad (dokter Timnas U-16), dan Leksolie (dokter Timnas Putri).
BACA JUGA: Suparmin Pinjam Mobil Tetangga, Tak Kunjung Dikembalikan, Oh Ternyata
"Memang kami sebarkan setelah dokter Syarif mengizinkan diberikan ke klub untuk dimintai masukan. Jadi ya belum final ya, masih mungkin saja ada perubahan, lihat perkembangan," tandasnya. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad