jpnn.com - jpnn.com - PSSI masih belum mengumumkan pelatih Timnas mulai dari usia senior sampai U-16. Otoritas sepak bola Tanah Air tersebut rencananya baru memberikan kepastian, setelah rapat Executive Committe (Exco) PSSI digelar, pada Minggu (15/1) malam.
Sebelum debat alasan-alasan penentuan pelatih Timnas senior, perlu sejenak mengalihkan ke persaingan calon pelatih Timnas U-19. Melihat dua nama yang dicalonkan, Indra Sjafri dan Wolfgang Pikal, PSSI pasti sudah melihat track record kedua pelatih ini.
BACA JUGA: Klub ISL Tagih Janji PSSI Soal Subsidi Rp 10 Miliar
Pikal, selama ini lebih dikenal karena menangani Timnas senior, dengan menjadi asisten pelatih Alfed Riedl. Sementara, Indra sudah membuktikan membangkitkan percaya diri pemain muda, saat berhasil menjuarai AFF U-19 dan membawa Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-19.
Di level timnas senior usia muda, tentu saja Indra Sjafri lebih mengenal, lebih pengalaman, lebih kenyang jam terbang. Pikal, juga pernah menangani tim usia muda, tapi itu hanya akademi Real Madrid Asia di Bali.
BACA JUGA: Kemenpora Bantah Pemain Ini Sudah jadi WNI
"Saya pikir PSSI sudah bisa mengukur dan mempertimbangkan mana yang pantas. Siapaun itu harus disupport, keduanya punya kualitas," salah satu eks striker Timnas Kurniawan Dwi Yulianto, saat berdiskusi dengan JPNN, Sabtu (14/1) sore.
Pernyataan hati-hati seorang Kurniawan ini, menunjukkan kualitas keduanya di mata eks pemain tak jauh berbeda. Namun, secara pengalaman menangani pemain muda Indonesia, memahami kultur anak muda Indonesia, dan mengolah semangat anak muda, Indra Sjafri tampaknya lebih pantas.
BACA JUGA: Manajer MU Ingatkan PSSI Tidak Melawan Pasar
Apalagi, Indra adalah pelatih asli Indonesia, sementara Pikal sampai hari ini masih berkebangsaan Austria, meski telah lama hidup di Indonesia.
Di level U-19, Indra setidaknya masih memiliki database pemain-pemain muda yang potensial dan bisa dimaksimalkan. Tipikal postur pemain-pemain Indonesia pun, lebih cocok dengan gaya main sistem 4-3-3 mengandalkan ball posession seperti yang dipahami dengan matang oleh Indra.
Pikal, dia kemungkinan akan tertular gaya main Alfred Riedl yang mengkombinasikan permainan pendek dan bola panjang, dengan mengandalkan serangan dari sektor flank.
Untuk regenerasi dan mensinkronkan gaya main antara Timnas U-19 dan Timnas U-23 atau senior yang bakal dibesut pelatih asal Spanyol, rasanya Indra lebih layak duduk di kursi U-19. Filosofi bermain Spanyol, cocok dengan postur dan gaya pemain-pemain Indonesia.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aturan Baru PSSI Bikin Pusing Persija
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad