PT Diimbau Perpadat Kegiatan Mahasiswa

Rabu, 27 April 2011 – 21:59 WIB

JAKARTA-- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muh mengimbau kepada seluruh perguruan tinggi (PT) baik negeri maupun swasta, untuk lebih meningkatkan kegiatan mahasiswa di lingkungan kampusMenurutnya, cara tersebut akan mampu menghindari mahasiswa dari jerat oknum aktivis Negara Islam Indonesia (NII).

"Jika mahasiswa memilih waktu kosong , maka itu akan menjadi celah bagi oknum NII untuk meracuni mahasiswa, sehingga menyebabkan adanya radikalisasi

BACA JUGA: Cegah Radikalisme, Pelajaran Agama Dikontrol

Jangan tunggu ruang kosong yang mengarah ke radikalisasi,” ungkap Nuh ketika ditemui usai acara pemberian beasiswa miskin jenjang sekolah dasar di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (27/4).

Karenanya, semua pimpinan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta untuk memperbanyak kegiatan
“Untuk mengantisipasi kegiatan atau pemikiran yang tidak benar,” ujarnya

BACA JUGA: Nikah Dini, 100 Pelajar Tak Ikut Unas



Dia menyarankan, kegiatan yang dimaksud tidak hanya diskusi ataupun seminar antar mahasiswa, tetapi  dapat juga dikembangkan menjadi kegiatan bakti sosial, olahraga ataupun acara musik yang dapat menghibur mahasiswa


"Intinya, bukan hanya kegiatan yang menyibukkan mahasiswa saja, tetapi juga menuntut mahasiswa untuk mengembangkan pemikirannya baik dari sisi akademik dan juga intelektualnya," imbuh Nuh.

Mantan Rektor ITS ini menjelaskan, ajaran NII itu menolak pemikiran kenegaraan yang ada di Indonesia yang ditopang empat pilar yakni Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BACA JUGA: Pelaku Pembocor Soal Unas segera Dipidanakan

Oleh karena itu mata pelajaran kenegaraan harus terus dikembangkan dan kegiatan cinta tanah air terus ditumbuhkan.

"Contohnya, menyanyikan lagu Indonesia Raya harus terus dilestarikanRadikalisasi itu bisa saja terserap karena faktor kemiskinan,” jelasnya.

Kemdiknas, lanjutnya, akan meninjau ulang serta menekankan kurikulum tentang pembentukan karakterNuh menilai, hal ini diharapkan dapat menangkal pengaruh NII di sekolah maupun perguruan tinggi

"Inti dari pembentukan karakter ialah toleransi, kerukunan umat beragama, kesetiakawanan social serta kejujuranTidak perlu ada review kurikulumSudah ada pendidikan berbasis karakter yang dapat digunakan adanya kurikulum pembentukan karakter dapat menjadi sarana untuk menangkal masuknya NII ke dunia pendidikan“Intinya bukan pada pemantauan tetapi semua pihak harus terlibat di dalam kegiatan kemahasiswaan dan sekolah,” tukasnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peserta UN Diawasi CCTV


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler