"Pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan harus mendengar jeritan para petani Garam. Ini hanya masalah kemauan dan keperdulian untuk meningkatkan peran dan fungsi PT Garam," kata Achsanul, di Jakarta, Jumat (21/9).
Karenanya, Achsanul menegaskan, PT Garam harus menjadi satu-satunya importir garam. "Sedangkan yang lain (lima perusahaan), sebaiknya ditutup saja," tegasnya.
Menurut Achsanul, merekalah sebenarnya kartel yang mempermainkan harga dan diindikasikan menyelundupkan garam. "Sehingga harga garam menjadi murah. Mereka memalsukan 'bukti serap'," kata politisi Partai Demokrat asal pemilihan Madura, Jawa Timur itu.
Ia menambahkan, Kementerian Perdagangan harus memerhatikan hal ini karena perusahaan-perusahaan swasta tersebut itu tidak ada manfaatnya untuk petani garam. "Mereka justru menyengsarakan petani garam," ungkap Achsanul.
Ia juga meminta Gubernur, Jawa Timur, Soekarwo untuk segera mencabut izin jatah import mereka. "Saya akan minta Bea Cukai untuk memperhatikan betul tentang hal ini. Ini sudah keterlaluan," ungkap Achsanul. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Telkom Akui Kirim Tagihan Internet ke Kejagung
Redaktur : Tim Redaksi