jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah memang memberikan dukungan kepada PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) untuk menggelar kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC).
Namun, itu bukan berarti mereka bisa seenaknya menjalankan kompetisi tersebut. Pasalnya, pemerintah juga tidak segan-segan untuk mencabut dukungan tersebut.
BACA JUGA: Lawan Mundur dari Kompetisi, Toto Kito Batal Main di Kandang
Signal bahwa pemerintah bisa berubah pikiran itu disampaikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Ya, Nahrawi mengancam akan menarik dukungan bila ternyata dalam perjalanan kompetisi, mereka menemukan praktek-praktek tidak sehat seperti match fixing atau pengaturan skor pertandingan.
BACA JUGA: SENGIT! Indiana Paksa Toronto Lakoni Game Hidup Mati
“Karena pemerintah tidak akan lepas tangan begitu saja setelah memberikan rekomendasi itu. sebab, kami akan terus mengawasi dan mengevaluasi jalannya kompetisi ini,” kata menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa itu.
“Bila dalam penyelenggaraan ISC ini tidak sesuai dengan regulasi yang mereka ajukan, maka sewaktu-waktu pemerintah akan mencabut rekomendasi," tegasnya.
BACA JUGA: PSSI: Menpora Bohong, Tidak Profesional
Memang, salah satu kunci pihak PT GTS bisa menggulirkan kompetisi itu, setelah mereka mendapatkan rekomendasi dari pemerintah. Terutama dari Presiden Joko Widodo langsung.
Orang nomor satu di pemerintahan itu memang sudah lama menginginkan kompetisi sepak bola Indonesia bisa bergulir lagi pasca PSSI dibekukan pada 17 April 2015 lalu.
Bahkan, dukungan dari pemerintah itu diberikan meski harus menabrak sejumlah aturan. Salah satunya dengan mendapat restu lebih dulu dari induk organisasi, yaitu dari Tim Transisi PSSI yang dibentuk oleh Menpora untuk menjalankan tugas PSSI yang sedang dibekukan. Tapi, PT GTS enggan ke Tim Transisi PSSI dengan dalih mereka adalah pihak independen.
Nahrawi menambahkan, alasan mereka mengeluarkan rekomendasi ke PT GTS itu, lantaran PT GTS sudah melakukan terobosan-terobosan inovatif dalam penyelenggaraan kompetisi tersebut. Bentuk transparansi dari PT GTS adalah melaporkan sumber-sumber pendapatan dari sponsor kepada pemerintah.
Nah, karena suda memberikan kepercayaan itu, Nahrawi berharap PT GTS dan klub-klub harus menggunakan kepercayaan yang telah diberikan pemerintah itu sebaik mungkin.
“Mereka harus punya komitmen yang kuat untuk menjalankan prinsip tata kelola sekaligus untuk memajukan industri sepak bola negeri ini," ujarnya.
Sementara itu, direktur PT GTS Joko Driyono menjamin bahwa kompetisi yang mereka lakukan tersebut akan terus menjunjung semua aspek dalam keolahragaan. Mulai dari fairplay dan sportivitas dalam setiap laga.
“Kami juga tidak alergi kritik dan akan terus bekerja sama dengan pihak lain termasuk pemerintah untuk menyukseskan kompetisi ini,” kata Joko. (ben)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bunuh Guardiola Kalau Bayern Disingkirkan Atletico
Redaktur : Tim Redaksi