jpnn.com, CIKARANG - Produk baja PT Gunung Raja Paksi Tbk, (GRP) berhasil menembus pasar ekpor ke New Zealand, Selasa (26/7).
Di negara ini GRP dipercaya menyuplai baja struktural untuk Projek Rumash Sakit Denudin di New Zealand.
BACA JUGA: Kritik Citayam Fashion Week, Nikita Mirzani: Enggak Ada Faedahnya, Mulutnya Ngeri
Pelepasan ekspor tersebut dihadiri Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan sejumlah pejabat terkait lain.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan pemerintah dalam mengembangkan industri baja nasional selama ini, sehingga PT Gunung Raja Paksi Tbk bisa terus maju dan berkembang,” kata Presiden Direktur PT GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng.
BACA JUGA: Kirim Stiker Doa di WhatsApp, Bagaimana Hukumnya?
Selain untuk rumah sakit, ekspor produk baja GRP juga diperuntukkan bagi proyek pembangunan University of Auckland, Bandara Auckland, Gedung Spark, Woolworths, IKEA, Bowen, Pusat Perbelanjaan Westfield, dan beberapa gedung lain di Auckland.
Bahkan, untuk fasilitas umum di negara itu, GRP juga memasok kebutuhan baja untuk pembangunan gedung arsip Pemerintah Wellington dan beberapa gedung di Wellington, Jembatan Wimakarrie di Christchurch, arena Olahraga Christchurch.
BACA JUGA: Mendag Zulhas Lepas Ekspor Baja ke Selandia Baru
Kemudian sejumlah Rumah Sakit, seperti Rumah Sakit Taranaki, Rumah Sakit Christchurch, Rumah Sakit Dunedin dan hampir semua rumah sakit di New Zealand serta proyek Stadion Christchurch.
Menurut Argo, panggilan akrabnya, New Zealand dan Australia merupakan salah satu negara yang telah menerapkan konsep Green Building untuk produk-produk impornya. Total ekspor yang sekarang ini sebanyak 3,800 MT dengan nilai kurang lebih USD 4 juta
Selama ini GRP juga memandang penting untuk menjaga stabilitas lingkungan dalam upayanya mengurangi dampak pemanasan global.
“Perusahaan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dan berkomitment untuk terus meningkatkan volume ekspor baja, target perusahaan untuk pencapaian ekspor ditahun 2022 adalah sebesar 20% di mana pada 2021 total baru mencapai 5%,” jelas Argo.
Sementara, Mendag Zulhas mengapresiasi pimpinan PT Gunung Raja Paksi Tbk, yang terus bekerja keras meningkatkan ekspor produk baja Indonesia dan menjadi salah satu produsen baja terbesar nasional dan membanggakan.
"Saya tahu New Zealand sangat ketat, tidak ada toleransi apa pun. Kalau berhasik tembus ke pasar Australia dan New Zealand, brarti PT Gunung Raja Paksi bisa ekspor ke seluruh dunia. Ini harus kita dukung," seru Zulkifli.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada