jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Intan Baruprana Finance (IBFN) Tbk Carolina Dina Rusdiana optimistis bisa mendapatkan investor baru yang akan menambah modal kerja perusahaan.
“IBFN membuka kesempatan untuk menggandeng para investor yang tertarik menjalin kemitraan strategis bersama IBFN,” kata Dina dalam Paparan Publik Insidentil di Jakarta, Senin (28/6).
BACA JUGA: Sejalan dengan Investor, Pertamina Dorong Implementasi ESG untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Dina menambahkan, hal itu merupakan salah satu upaya IBFN untuk bersinergi dengan semua pihak agar bisa bersama-sama mendorong kembali roda perekonomian nasional.
“Bersama-sama kita bisa menjadi penggerak pemulihan ekonomi nasional, khususnya dalam hal financing,” ujar Dina.
BACA JUGA: Investor Aset Kripto Waspadai Hal Ini Ya! Jangan Sampai Lengah
Selain itu,, IBFN juga akan berfokus pada perbaikan rasio-rasio keuangan, khususnya yang terkait permodalan agar bisa memenuhi ketentuan OJK.
IBFN berharap masuknya investor strategis dan adanya dukungan penuh dari pemegang saham dan para kreditur bisa menjaga kelangsungan usaha dan melakukan pengembangan bisnis.
Dalam kesempatan itu, Direksi IBFN memberikan paparan tentang kondisi saat ini, restrukturisasi utang, kondisi kelangsungan usaha, dan strategi yang akan dilakukan pada 2021.
Sampai dengan akhir tahun 2020 (audited), IBFN mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 598 miliar.
Paparan Publik ini dilakukan seluruh anggota direksi perseroan, yakni Dina, Alexander Reyza (direktur), dan Mulyadi (direktur).
Dina menjelaskan bahwa opini disclaimer yang diberikan oleh KAP terjadi karena penambahan pencadangan (impairment) yang cukup tinggi.
Hal itu membuat IBFN mengalami peningkatan kerugian yang signifikan dan menyebabkan terjadinya pelanggaran rasio-rasio terkait permodalan yang ditentukan OJK. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil